Buku Buya

KEUTAMAAN DZULHIJJAH, YAUM ARAFAH IDUL ADH-HA, DAN IBADAH QURBAN.

HARI AWAL BULAN ZULHIJJAH ADALAH HARI YANG ISTIMEWA.
Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut.
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta benda nya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari).

YAUMIL ARAFAH ALLAH SEMPURNAKAN AGAMA ISLAM.
…..الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
…..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Maidah: 3).

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).

IBADAH HAJJI ADALAH JIHAD MEREBUT HAJI YANG MABRUR
‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallâhu ‘anhâ bertanya,
يَا رَسُولَ اللهِ أَلا نَغْزُو وَنُجَاهِدُ مَعَكُمْ فَقَالَ لَكِنَّ أَحْسَنَ الْجِهَادِ وَأَجْمَلَهُ الْحَجُّ حَجٌّ مَبْرُورٌ فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَلا أَدَعُ الْحَجَّ بَعْدَ إِذْ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Wahai Rasûlullâh, apakah kami tidak boleh ikut berperang dan berjihad bersama kalian? Maka Beliau menjawab: “Akan tetapi buat kalian jihad yang paling baik dan paling sempurna adalah haji, yaitu haji mabrur.”
Maka ‘Aisyah Radhiyallâhu ‘anhâ berkata ; “Maka aku tidak pernah meninggalkan haji sejak aku mendengar keterangan ini dari Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam.”
(HR. Al-Bukhârî, no. 1728)

TIDAK MAKAN HINGGA KEMBALI DARI SHALAT IDUL ADHA
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم لا يخرجُ يومَ الفطرِ حتَّى يَطعَم ، ويومَ النحرِ لا يأكل حتَّى يرجعَ فيأكلَ من نَسِيكتِهِ.
Nabi Shallallàhu ’alaihi wa sallam biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan terlebih dahulu, dan “tidak makan pada hari Idul Adha hingga Beliau kembali dari shalat, lalu makan dengan daging sembelihannya.”
(HR. Muslim 1308)

Mari kita berdoa,  semoga Allaah Subhanahu wa Ta’ala MEMBUKA KAN REZKI YANG LUAS BUAT KITA SEMUA,  sehingga kita dapat melaksanakan ibadah QURBAN di tahun ini. … Aamiiin yaa Mujiibas-Saailiin. Terimakasih banyak.

UNTA LEBIH UTAMA, LALU SAPI, KEMUDIAN KAMBING?
مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً
“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.”
(HR. Al-Bukhàri, no. 881; Muslim, no. 850)

DOA DOA MUSTAJAB DARI AL-QURANUL KARIM.
Inilah beberapa kumpulan doa-doa yang dahsyat yang terdapat dalam Al Qur-anul Karim.

1. DOA MOHON AMPUNAN DAN RAHMAT ALLAH.
‎رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi”.
(QS. Huud: 47).
‎رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik”.
(QS. Al Mu’minun: 109).
‎رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik”.
(QS. Al Mu’minun: 118).
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan- tindakan kami yang berlebih- lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(QS. Al Imran: 147).
‎رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
(QS. Al Imran: 16).
‎رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapus kanlah dari kami kesalahan- kesalahan kami, dan wafat kanlah kami beserta orang- orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan Rasul-Rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.
(QS. Al Imran: 193-194).
‎رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Qashash: 16).
‎رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami, jangan lah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagai mana Engkau beban kan kepada orang- orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(QS. Al Baqarah: 286).
‎رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”
(QS. Al A’raf: 23).

2. DOA AGAR TERGOLONG ORANG-ORANG BERIMAN.
‎رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
Ya Tuhanku, berikan lah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. dan jadikan lah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan”.
(QS. Asy Syu’ara: 83-85).
‎رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur-an dan kenabian Muhammad)”.
(QS. Al Maidah: 83).

3. DOA AGAR DIBERI KETURUNAN YANG SHALIH.
‎رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik”.
(QS. Al Anbiya: 89).
‎رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”.
(QS. Ash Shaffat: 100).
‎رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
(QS. Al Imran: 38).
‎رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
(QS. Al Furqan: 74).

4. DOA MOHON AMPUNAN BAGI KEDUA ORANG TUA DAN KAUM MUKMININ.
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang- orang mukmin pada hari terjadi nya hisab (hari kiamat)”.
(QS. Ibrahim: 41).
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara- saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguh nya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Hasyr: 10).
‎رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
Ya Tuhanku! Ampuni lah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”.
(QS. Nuh: 28).

5. DOA MEMOHON KETETAPAN BAGI DIRI DAN KELUARGA UNTUK TEGUH DALAM MENDIRIKAN SHALAT.
‎رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenan kanlah doaku.”
(QS. Ibrahim: 40)

6. DOA BERLINDUNG DARI ORANG YANG ZHALIM.
‎رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang- orang yang zalim.
(QS. Al Qashash: 21).
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim”.
(QS. Al A’raf: 47).
‎رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan”.
(QS. Al Ankabut: 30).

7. DOA AGAR DITERIMA AMAL IBADAH DAN TAUBAT.
‎رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguh nya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Baqarah: 127 dan 128).

8. DOA AGAR BISA BERTAWAKKAL HANYA KEPADA ALLAH.
‎رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”.
(QS. Al Mumtahanah: 4).
‎حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada- Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.
(QS. At Taubah: 129).

9. DOA BERLINDUNG DARI KEBURUKAN ORANG-ORANG KAFIR.
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS. Al Mumtahanah: 5).
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir“.
(QS. Yunus: 85-86).

10. DOA AGAR DITAMBAHKAN ILMU.
‎رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu”.
(QS. Thaha: 114).

11. DOA AGAR DISEMPURNAKAN CAHAYANYA.
‎رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampuni lah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
(QS. At Tahrim: 8).

12. DOA MEMOHON KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.
‎رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
(QS. Al Baqarah: 201).

13. DOA AGAR DIJADIKAN HAMBA YANG BERSYUKUR.
‎رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada ku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerja kan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat- Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang saleh”.
(QS. An Naml: 19).
‎رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Ya Tuhanku, tunjuki lah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguh nya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
(QS. Al Ahqaf: 15).

14. DOA BERLINDUNG DARI GODAAN SETAN.
‎رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan- bisikan syaitan dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”.
(QS. Al Mu’minun: 97-98).

15. DOA AGAR HATI DITETAP KAN DALAM HIDAYAH.
‎رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.
(QS. Al Imran: 8).

16. DOA AGAR DILAPANGKAN HATI DAN DIMUDAHKAN DALAM URUSAN.
‎رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudah kan lah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”.
(QS. Thaha: 25-28).
‎رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurna kanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
(QS. Al Kahfi: 10).

17. DOA MEMINTA KEAMANAN NEGERI DAN BERLINDUNG DARI SYIRIK.
‎رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”
(QS. Ibrahim: 35).

18. DOA BERLINDUNG DARI API NERAKA.
‎رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguh nya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguh nya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman”
(QS. Al Furqan: 65-66).

Silahkan di BUKA AlQuran, dan BACA lah.
Moga bermanfaat dan di ijabah dalam bulan haram ini.
Berdoalah … Karena … Doa adalah ibadah, “Berdoalah Kepada- Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.”
(QS.Ghafir 60)

DOA MENDATANGKAN KERIDHAAN ALLAH.
Barangsiapa Yang tidak meminta kepada Allah maka Allah murka kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)

DOA MENGHILANG KAN KESULITAN DAN KESUSAHAN HIDUP … “Barangsiapa senang bahwa Allah mengabul kan doanya ketika ia sedang kesusahan dan kesempitan hidup, maka hendaklah ia perbanyak doa diwaktu lapang.(senang).”
(HR.Tirmidzi)

DOA SESUATU YANG MULIA DISISI ALLAH.
Tidak ada Sesuatu pun yang lebih mulia terhadap Allah dari pada berdoa.”
(HR. Tirmidzi)

Wassalam Buya Hma Majo Kayo BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Hijrah, Komentar, Komentar Buya, Masjid Raya Al Munawwarah Siteba, Pendidikan, Pesan Rang Gaek, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

SANGAT AJAIB ANUGERAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

Semuanya adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

1. Bisa Melihat,
2. Bisa Mendengar,
3. Bisa Menyentuh,
4. Bisa Disayangi,
5. Bisa Merasakan,
6. Bisa Tertawa,
7. Bisa Mencintai…

Mari ucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengajarkan Pelajaran Hebat …. Keajaiban itu, ada di sekeliling kita, untuk kita miliki …. Jangan sampai lupa untuk “BERSYUKUR”

APA YANG KITA CARI DALAM HIDUP INI…?
◆ Ketika kita hidup di kebun, kita Merindukan kota …
◆ Ketika kita hidup di kota, merindukan kebun di dusun …
◆ Kalau kemarau, kita tanya kapan hujan turun?
◆ Di musim hujan, kita tanya kapan kemarau ?
◆ Diam di rumah, inginnya pergi…
◆ Setelah pergi, inginnya pulang ke rumah lagi …
◆ Waktu tenang, cari keramaian…
◆ Waktu ramai, cari ketenangan.
◆ Ketika masih muda belia sering mengeluh ingin nikah. Sudah berkeluarga mengeluh belum punya anak. Setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya Hidup dan Pendidikannya…

SESUATU TAMPAK INDAH, SEBELUM KITA MILIKI
◆ Kapankah kebahagiaan didapat kan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tetapi selalu mengabaikan apa yang sudah kita miliki…
◆ Jadilah Peribadi yang SELALU BERSYUKUR dengan rahmat yang sudah kita miliki…
◆ Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini..??
Menutupi telapak tangan saja sulit…
◆ Tetapi sadarlah. Kalau daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” oleh selembar Daun Kecil,
◆ Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk…
◆ Jangan pernah menutup mata kita memandang nikmat Allah, walaupun hanya dengan daun yang kecil…
◆ Jangan menutup hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku…

SYUKURILAH DENGAN MEMULIAKAN ALLAH AZZA WA JALLA.
◆ “Hidup adalah WAKTU yang dipinjamkan …”
◆ “Harta adalah BERKAH yang dipercayakan …”*
Dan semua itu, kelak akan dimintai pertanggung- jawabannya.
◆ Bersyukurlah atas Nafas yang masih kita miliki…
◆ Bersyukurlah atas Keluarga yang kita miliki…
◆ Bersyukurlah atas Pekerjaan yang kita miliki…
◆ Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal.
◆ “Segeralah berlomba dalam kebaikan …”

HAWA NAFSU LEBIH PERTAMA DIPERANGI
Ibnul Qayyim Al-Jaauziyyah Rahimahullâh berkata,
والهوى أصل جهاد الكفار والمنافقين فإنه لا يقدر على جهادهم حتى يجاهد نفسه وهواه أولا حتى يخرج إليهم
Hawa nafsu adalah asal dari jihad melawan orang kafir dan orang munafik. Kita tidak mampu berjihad melawan orang kafir dan munafik sampai berjihad terlebih dahulu melawan diri sendiri. Hawa nafsu lebih pertama diperangi lalu keluar jihad melawan mereka.
(Ibn Qayyim Al-Jauziyyah, Raudhatul Muhibbîn, 1/478)

Mari kita renung kan bersama sama.

Wassalaam
#BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar

Categories: Adat Basandi Syarak, Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Energi, Komentar Buya, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

7 (Tujuh) SUNNAH NABI SAW YANG LAYAK DIHIDUPKAN, dan PESAN GURU KEPADA MURIDNYA

Sebagai peringatan untuk diri saya sendiri, juga sebagai buah tangan buat sahabat sekalian – mari kita laksanakan 7 Sunnah Hebat ini.
Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama:
tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah.

Kedua:
MEMBACA AL-QUR’AN SEBELUM TERBIT MATAHARI, Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat..

Ketiga:
JANGAN TINGGALKAN MASJID TERUTAMA BERADALAH DI MASJID WAKTU SUBUH.
Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat:
JAGA SHALAT DHUHA, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.
Yakinlah, manfaat shalat dhuha sangat dahsyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima:
JAGA SEDEKAH SETIAP HARI.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat ganda.
Keenam:
JAGA WUDHU TERUS MENERUS KARENA ALLAH MENYAYANGI HAMBA YANG BERWUDHU.
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “AMPUNI DOSANYA DAN SAYANGILAH DIA YAA ALLAH”.

Ketujuh:
AMALKAN ISTIGHFAR SETIAP SAAT.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Semoga bermanfaat.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

PESAN GURU KEPADA ANAK DIDIKNYA YANG AKAN JADI CALON PEMIMPIN DUNIA
✔️ YANG MENJAGAMU ADALAH AGAMAMU DAN IZIN ALLAH …. MENJAGA DIRIMU DI AKHIR ZAMAN INI SUNGGUH SEBUAH PERJUANGAN HEBAT
Berat memang …. Sungguh, Guru ngaji mu ini harus pontang panting jungkir balik MENGINGATKAN YANG BENAR DAN YANG SALAH, YANG HAQ DAN YANG BATIL, di tengah tengah riweh rumit ramainya fitnah dunia akhir zaman.

Gurumu ini MELIHAT FENOMENA AKHIR AKHIR INI yang salah dibenarkan dan yang batil dikemas indah, MENYILAUKAN PANDANGAN, BAHKAN MUNGKIN NYARIS MEMBUTAKAN MATA HATI.

(1). Amatilah kini sedang terjadi, yang haq dan benar dipoles penuh fitnah dan yang salah diberitakan benar oleh orang sombong yang baru mendapat dengan berbagai pernyataan tak berdasar, DUNGU, BODOH, BAHKAN KETINGGALAN ZAMAN dan FANATIK TAK BERLANDASAN.
Duhai anak2 santriku ingatlah itu selalu, dan menghindar jauhlah dari fitnah dan kebohongan

(2). AGAMAMU INI BUKAN HANYA SEKEDAR WARISAN.
Bisa jadi aku dan ayah ibumu yang menjadi kan dirimu Islam dan beriman tetapi ingat, setelah itu semuanya adalah perjuanganmu menjaganya, Berat sangat.

(3). AGAMAMU ini HARUS DIKAU JADIKAN BEKAL HIDUP dan PEDOMAN HIDUP SELAMANYA.
Dikau harus BERLELAH-LELAH MENGEJAR ILMUNYA, bercapek-capek lari mencari hidayahNya, karena SEMUANYA itu, BUKAN HADIAH YANG DATANG TIBA TIBA dan boleh dinantikan untuk diberi … TIDAK SAMA SEKALI … Tetapi hidayah itu harus dijemput, diperjuang kan, dicari dan dijaga lalu diamalkan dalam kehidupan sehari harimu.
Kau bisa lihat saat ini duhai anak anak santri ku … PERHATIKANLAH bagaimana ANAK-ANAK AKHIR ZAMAN di kota ini dan itu yang MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI WARISAN saja, dikau akan lihat JIWANYA TEROMBANG-AMBING BAGAI DAUN DALAM ALIRAN DERASNYA AIR SUNGAI, TAK JELAS ARAHNYA … hanya mengikuti arus yang membawa nya ke hilir, MENGHEMPAS TEBING dan celah batuan pergi entah kemana … Na’udzubillah ...

(4). Jangan sekali kali dikau tiru yang sedemikian itu wahai anak santriku … ISTIQAMAH SAJA BELAJAR ILMU AGAMA … KARENA, KAMU AKAN PIMPIN DUNIA sebagai mana orang2 terdahulu sebelum kita telah terbukti memimpin dunia.
Sungguh aku, gurumu kini merasa dalam ketakutan yang sangat … TAKUT JIKA DIKAU TAK TAHAN AKAN GONCANGAN DAHSYATNYA FITNAH AKHIR ZAMAN, takut dikau akan ikut terbawa arus indahnya kebatilan …. Gurumu ini takut tidak bisa menjalankan amanah dengan benar … LANTAS PEMBELAAN SEPERTI APA YANG NANTI AKAN GURUMU INI KATAKAN DI HARI PENGHISABAN TERAKHIR NANTINYA …???

(5). Pesan ku, JAGA DIRIMU AGAR TIDAK TERJAUH DARI NILAI NILAI AL-QUR’AN …. dan ingatlah selalu bahwa Kitabmu Al-QUR’AN INI TELAH BERLAKU DARI SEJAK DIA DITURUNKAN UNTUK JADI PETUNJUK KEHIDUPAN SAMPAI AKHIR ZAMAN .., jadi tetaplah dikau jadikan pedoman hidup sepenuhnya untuk keselamatan duniamu dan akhiratmu, IN-SYAA-ALLAH.

INGATLAH PESAN GURUMU INI SELALU … Moga HIDUP kalian MENYAUK BARAKAH …. Serta TERJAUH DARI MUSIBAH.
Aamiin.

Wassalaam gurumu
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Energi, Globalisasi, Komentar, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Pesan Rang Gaek, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

CARA HADAPI KEMISKINAN DAN USAHA MENAMBAH REZEKI.

NAPAK TILAS SEJARAH, MENELISIK CARA MENGHADAPI KONFLIK.

Semestinya harus banyak banyak belajar tentang sejarah dan akar persoalan konflik di nusantara ini ….
Seharusnya pula cerdas dalam literasi sejarah agar tidak mudah di goyang ke kanan dan ke kiri … Jika tidak berbekal pemahaman utuh dalam literasi sejarah itu akan mudah terprovokasi dan mudah berseliweran dalam ota ota di lapau … Kacau.
Semoga selalu terhindar dari hal hal yang tidak baik … Mako no Dek Basamo Mangko Manjadi.

MAU BANTU YANG LEMAH DI KAMPUNG DAN NAGARI SENDIRI.
Banyak cara untuk membantu membangkitkan ekonomi Anak Nagari di Sumatera Barat khususnya pedagang kecil dalam UMKM, yaitu dengan membeli kebutuhan harian dari pedagang di warung di kampung atau pasar Nagari, membeli produk fashion dari brand lokal Sumbar, membeli jajanan makanan atau minuman dari pedagang kecil.
UMKM Sumbar Unggul, ekonomi tumbuh dan lapangan kerja dapat terbuka luas untuk masyarakat. Maukah kita ???. Tanya sendiri kehati dan keinginan masing masing.

SEPULUH JURUS BUAT REZEKI HAMPIRI KITA.

1). TAQWA.
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka- sangkanya.” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2). TAWAKKAL.
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar- benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.”
(Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3). SHALAT DHUHA.
Firman Allah dalam hadits qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluan mu pada petang harinya.”
(Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4). ISTIGHFAR.
Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim- kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak- anakmu dan mengadakan untukmu kebun- kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai.” (QS Nuh: 10-12).
Dalam sebuah hadist disebutkan ; “Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadi kan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka- sangka.”
(HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim)

5). SILATURAHIM.
Imam Bukhari meriwayat kan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan di akhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknya lah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6). SEDEKAH.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir : seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261).
Sabda Nabi Shallallahu alaiyhi wa Sallam :
Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena (sedekah kepada) orang-orang lemah di kalangan kamu.”
(Riwayat Bukhari).

7). BERBUAT KEBAIKAN.
Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikan nya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang- orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”
(QS Al Qashash:84).
Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.”
(HR. Ahmad).

8). BERDAGANG.
Dan Nabi Shallallahu Alaiyhi Wa Sallam bersabda: “Berdaganglah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perdagangan.”
(Riwayat Ahmad)

9). BANGUN LEBIH PAGI.
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah (Shallallahu Alaiyhi Wa Sallam) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan jangan lah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.”
(H.R. Al-Baihaqi).
Sitti Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (Shallallahu Alaiyhi Wa Sallam) bersabda, “Bangunlah pagi- pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan.”
(H.R. At Tabrani).

10). BERSYUKUR.
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada mu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS Ibrahim:7).

Selamat menggapai rezeki yang menjadi pintu pembuka keberkahan, kebaikan, hidayah dan ridhaNya.

SELALULAH DIBANTU KELUARGA TAAT PADA ALLAH.
تأمرهم بطاعة الله وتنهاهم عن معصية الله وأن تقوم عليهم بأمر الله وتأمرهم به وتساعدهم عليه.
Hendaklah engkau memerintahkan mereka untuk berbuat taat kepada Allah dan melarang mereka dari berbuat durhaka kepada- Nya. Dan hendak lah engkau menerapkan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan dan bantulah mereka untuk menjalankan nya.”
(Tafsîr Al-Qur’àn al-’Azhîm 4/502).

INGATKAN KELUARGA SUPAYA TIDAK BERMAKSIAT.
فإذا رأيت لله معصية ردعتهم عنها وزجرتهم عنها.
Apabila engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegahlah mereka.”
(Tafsîr Al-Qur’àn al-’Azhîm 4/502).

SEMOGA BERMANFAAT DAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA REDHA DENGAN SEMUA AMALAN KITA.

Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin Za Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Ekonomi anak nagari, Kekayaan alam, Komentar Buya, Nagari, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Sehat, Sejarah, Surau, Tauhid, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

TIGA PILAR DIENUL HAQ

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala … « Sesungguhnya agama disisi Allah Hanyalah Islam » (Q.S. Ali Imran: 19).

Inilah sebuah pernyataan dari Allah Azza wa Jalla tentang agama yang amat diperlukan oleh manusia dalam kehidupan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Allah berfirman, “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu , maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Q.S. Al-Baqarah: 132).

Didalam ayat lainnya disebutkan “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam. Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Ali Imran: 85).

Dengan agama dibentang konsep tentang kehidupan dan kemana arah tujuannya serta bimbingan tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sekitarnya melalui tiga pilar saling berkaitan yakni Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.

Umar bin Khaththab r.a berkata, “Pada suatu hari kami sedang duduk-duduk di dekat Rasulullah SAW. Tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki berpakaian putih bersih dan rambut hitam pekat. Tidak tampak dalam dirinya tanda-tanda sehabis perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.

Maka duduklah orang itu disisi Rasulullah. Lalu ia sandarkan lututnya kepada lutut beliau. Meletakkan tangannya di atas paha beliau, kemudian berkata:

“WAHAI MUHAMMAD, TERANGKAN KEPADA KU TENTANG ISLAM!” >> Rasulullah SAW menjawab, “Islam itu adalah, hendaknya engkau bersyahadat, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; hendaklah engkau tegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu.” >> Orang itu berkata, “Engkau benar!”. Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang membenarkan nya.
Orang itu berkata lagi,

“TERANGKAN KEPADA KU TENTANG IMAN!”. Rasulullah SAW menjawab, “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan pada hari akhirat serta hendaklah engkau beriman pada takdir yang baik atau buruk!” >> Orang itu berkata, “Engkau benar!” seraya berkata,

“TERANGKAN KEPADA KU TENTANG IHSAN!”. >> Rasulullah SAW bersabda, “hendaklah engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat-Nya. Maka, jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” >> Ia berkata, “Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat”. >> Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.” >> Selanjutnya ia bertanya, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab, “jika seorang hamba sahaya melahirkan majikannya, jika engkau melihat orang miskin dan papa, berpakaian compang camping dan bergembala kambing, namun berlomba- lomba dalam kemegahan bangunan.” Kemudian, orang yang bertanya itu berlalu. Aku pun terdiam, kata Umar bin Khattab.

Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapakah yang bertanya tadi?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Rasulullah bersabda, “orang itu adalah Jibril, ia datang kepadamu untuk mengajarkan tentang agamamu”. (H.R. Muslim).

Hadits shahih Rasulullah ini memuat seluruh bab tentang Islam, Iman, Ihsan dan tanda-tanda hari kiamat. Islam dimulai dengan ikrar Syahadatain yakni penyerahan total jiwa, akal, perasaan dan keinginan atau aziimah dengan meyakini “bahwa tiada Tuhan kecuali Allah semata, yang tiada sekutu bagi- Nya”.

Syahadat ini menjadi pengendali kehidupan dalam perkara halal haram dan berinteraksi sosial antara muslimin dengan non muslimin, antara seorang dengan sahabat dan tetangganya. Sesungguhnya tidak satupun selain Allah yang mengatur perjalanan hidup kita. Allah A’lam As-Shawwab. ***

Moga bermanfaat untuk kita semua. Wassalam BuyaHMA, Buya Masoed Abidin

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Globalisasi, Hijrah, Komentar, Komentar Buya, Mohamad Natsir | Tags: , , , | Leave a comment

TANDA-TANDA ILMUAN YANG ALIM

CIRI DAN TANDA ULAMA ATAU ILMUAN YANG ALIM MENURUT IMAM al-GHAZHALI.

ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻥَّ ﺍﻟﻼَّﺋِﻖَ ﺑِﺎﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺍَﻟْﻤُﺘَﺪَﻳِّﻦُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣَﻄْﻌَﻤُﻪُ ﻭَﻣَﻠْﺒَﺴُﻪُ ﻭَﻣَﺴْﻜَﻨُﻪُ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊُ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻖُ ﺑِﻤَﻌَﺎﺷِﻪِ ﻓﻰْ ﺩُﻧْﻴَﺎﻩُ ﻭَﺳَﻄًﺎ . ﻟَﺎ ﻳَﻤِﻴْﻞُ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺘﺮﻓﻪ ﻭﺍﻟﺘﻨﻌﻢ
Ketahuilah! bahwa yang patut atau pantas disebut ulama (atau orang berilmu) ialah orang yang makananannya, pakaiannya, tempat tinggalnya (rumah) dan hal- hal lain yang berkaitan dengan kehidupan duniawi, sederhana, tidak bermewah-mewahan dan tidak berlebihan dalam kenikmatan

Al-Ghazali membagi ulama menjadi dua ;
(1). ulama akhirat,
(2). ulama su’ (ulama buruk) atau ulama dunia.

Al Ghazali yang mendapat gelar Hujjatul Islam ini menegaskan pentingnya mengetahui perbedaan kedua model ulama di atas, karena keduanya bagaikan timur dan barat atau bagaikan langit dan bumi.

Ulama su’ atau ulama dunia menurut al-Ghazali adalah mereka yang menggunakan ilmunya untuk mencari kenikmatan dunia saja, memperoleh kekuasaan dan posisi yang terhormat di hadapan masyarakat. Tipikal ulama inilah yang mendapat ancaman keras dari beberapa ayat dan hadis.

Salah satunya sabda nabi:
ﺃِﻥَّ ﺍَﺷَﺪَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﺬَﺍﺑﺎً ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻔَﻌْﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻌِﻠْﻤِﻪِ
Paling pedihnya azab di hari kiamat adalah orang alim yang ilmunya tidak bermanfaat”….

AL-HASAN AL-BASRI berkata:
ﻌُﻗُﻮْﺑَﺔُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻭَﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻃَﻠَﺐُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِ
Hukuman atau sanksinya ulama adalah matinya hati dan matinya hati disebabkan mencari dunia dengan perbuatan akhirat.
Kenapa ulama yang sudah tergiur dengan dunia dianggap ulama su’ ? Karena paling rendahnya pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki ulama pasti paham bahwa dunia itu hina, dina dan remeh.

Dalam salah satu hadisnya, nabi menyebut dunia itu terlaknat karena bisa meninggalkan mengingat Allah.
Sebenarnya bukan hanya al-Ghazali yang mengkritik ulama su’ atau ulama dunia, dalam beberapa kitab tafsir, ulama su’ juga dikecam.

IMAM AL-NAISABURI menyebut ulama su’ sebagai ulama yang melakukan tipu daya kepada orang awam dengan ilmunya.

Sementara itu, IBNU AJIBAH dalam Tafsir al-Bahru al-Madid fi tafsir al-Quran al-Majid , menyatakan bahwa ulama su’ adalah mereka yang merasa enteng untuk memperoleh gemerlapnya dunia dengan ilmu yang dimiliki, seperti menerima sogokan, mengambil upah sesuai dengan ketentuan.

Maka, untuk menjauh dari jebakan ulama su’, penting mengetahui tanda-tanda ulama akhirat atau ulama yang layak diikuti.
Menurut al-Ghazali setidaknya ulama akhirat itu memiliki tanda-tanda sebagai berikut :

✓. Pertama, ia tak menggunakan ilmu yang dimiliki untuk mencari gemerlapnya dunia. Karena setiap orang berilmu pasti paham bahwa dunia itu begitu rendah, remeh dan hina. Antara ilmu dan dunia bagaikan dua neraca timbangan, bilamana salah satunya terisi maka yang lain terangkat, begitu pula ilmu dan dunia tak akan bisa mengisi hati seseorang secara bersamaan.

✓. Kedua, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Ia tak akan memerintah kan kebaikan kecuali telah mengerjakan dan tidak melarang sesuatu kecuali telah meninggal kan. Allah berfiman:
ﻛَﺒُﺮَ ﻣَﻘْﺘﺎً ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﻥْ ﺗَﻘُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ
(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan. (QS. Shaf [61]: 03).

✓. Ketiga, fokus perhatiannya dalam mencari ilmu adalah ilmu- ilmu yang bermanfaat baik di dunia dan akhirat. Ia menjaga jarak dari ilmu-ilmu yang hanya menjauh kan dirinya dari mengingat Allah.

✓. Keempat, sederhana dalam ucapan, perbuatan, pakaian dan tempat tinggal. Kesederhanaan menjadi penting bagi seorang ulama karena ia adalah salah satu indikator sikap zuhud, yaitu tidak cinta dunia.
Sungguh masih ada ulama kita yang sangat sederhana dalam hal penampilan nya: mulai ucapannya, perbuatannya dan tempat tinggal nya. Pakaiannya serba sederhana, mulai dari songkok, baju dan sarung yang dikenakan. Ia tak memakai aksesoris berlebihan, seperti jubah, tasbih dan lain-lain. Jika tampil di forum-forum pengajian dan pembawaan nya datar, tak teriak-teriak seperti orator. Ketika pergi ke Undangan tak pernah dikerumuni khadam-khadam, apalagi mobil Patwal sehingga dalam banyak kesempatan masyarakat sering terkecoh dengan penampilannya. Padahal umat yang diasuhnya sangat besar dengan jumlah ribuan, bahkan tidak terjumlahkan.

✓. Kelima, menjaga jarak dari penguasa. Idealnya seorang ulama tak begitu intens berhubungan dengan penguasa. Meminjam bahasa al-Ghazali, sekiranya menemukan jalan untuk menjauh dari penguasa, maka ia harus menempuh jalan itu. Alasannya sederhana, karena dunia begitu nikmat dan menggoda sementara tali kekang dunia ada di tangan penguasa. Tapi ketentuan ini tak bisa diberlakukan universal, mengingat al-Ghazali dengan Ihya’ Ulumuddin -nya lahir dalam konteks dan ruang tertentu. Tapi sebagai tindakan preventif sebaik nya seorang ulama memang menjaga jarak dengan penguasa. Nabi bersabda:
ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃ ﻭَﺧِﻴَﺎﺭُ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ
Paling buruknya ulama adalah mereka yang mendatangi penguasa dan sebaik-baiknya penguasa adalah mereka yang mendatangi ulama.

✓. Keenam, tidak buru-buru memberi fatwa. Poin ini penting untuk stabilitas bersama antar masyarakat dan anak bangsa. Mengingat ulama mendapat posisi yang begitu sakral di hati masyarakat, ucapan dan tindakannya seperti perintah dari wahyu Tuhan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang homogen jika semua persoalan yang bermunculan langsung diberi fatwa tanpa mengetahui betul duduk perkaranya maka instabilitas akan terjadi. Apalagi fatwa yang keluar berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti fatwa sesat, kafir atau menista. Maka tak heran, telinga kita begitu akrab dimana fatwa kerap dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan, intoleransi dan lain sebagainya.

✓. Ketujuh, fokus utamanya adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hati dan muraqabah (ia merasa bahwa Allah selalu memantau gerak-geriknya). Dalam tiap pembahasannya, al-Ghazali selalu menekankan pentingnya menjaga hati. Karena hati ibarat alat yang bisa mengendalikan seluruh tubuh manusia.

✓. Kedelapan, begitu perhatian dan serius dalam menguatkan kayakinan karena kayakinan adalah modal dasar agama.

✓. Kesembilan, selalu merasa sedih, hina dan nista di hadapan Allah. Hal ini sebagai rem agar diri tak congkak di hadapan Allah. Karena ulama adalah pangkat yang prestesius di tengah masyarakat, jika tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik khawatir status keulamaan mengantarkan kepada kesombongan dan keangkuhan.

✓. Kesepuluh, ilmu-ilmu yang menjadi fokus utama pembahasaanya adalah berkaitan dengan ilmu perbuatan dan hal-hal yang menjaga hati dari sikap waswas.

✓. Kesebelas, hati dan nuraninya menjadi soko guru terhadap seluruh ilmu dan perbuatan nya. Jadi sumber pengambilan ilmu yang dimiliki tidak kitab semata, tetapi juga bertopang pada hati-nuraninya. Hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad:
ﺃِﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ ﻭَﺃِﻥْ ﺍَﻓْﺘﺎَﻙَ ﺍْﻟﻤُﻔْﺘُﻮْﻥَ
Mintalah petunjuk kepada hati nurani mu sekalipun memberi fatwa siapa juru fatwa.

✓. Kedua belas, sangat menghindar atau menjauh dari perkara-perkara baru (bid’ah). Karena melakukan kreasi baru terhadap urusan agama adalah hal yang sangat dilarang. Hal ini menyangkut kemurnian ajaran agama.

Di tengah menguatnya politik identitas yang membawa- bawa simbol agama seperti, masyarakat hendaknya cerdas menilai mana ulama yang sesungguhnya dan mana pula yang hanya memanipulasi diri sebagai ulama.

Dan penting diingat, ulama itu bukan rekomendasi dari pemerintah atau tokoh poltik ia adalah gelar yang diberikan oleh Allah kepada hambanya yang saleh, karena sesungguhnya orang berilmu yang alim itu adalah hamba Allaah yang paling takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala jua adanya.

Demikianlah semoga bermanfaat buat kita semua …
Wa billahit Taufiq Wal Hidayah …

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Globalisasi, Komentar, Komentar Buya, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Pluralitas, Politics, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Ulama Zuama Minangkabau, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

12 GOLONGAN YANG DIDOAKAN OLEH MALAIKAT

Golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.”
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.”
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib)

4. Orang yang menyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan “aamiin” ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian “aamiin”, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah.
Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, “Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?”, mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; “aamiin” dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 (dua) malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak”, dan lainnya berkata, “Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)”.
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa “sunnah”.
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.”
(HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.”
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Semoga kita bisa mendapatkan keuntungan ini di dunia maupun di akhirat.. Aamiin..

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Hijrah, Komentar, Komentar Buya, Masjid Raya Al Munawwarah Siteba, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , | Leave a comment

PITUAH ADAIK MINANGKABAU … TUAH DEK SAKATO, CILAKO DEK BASILANG.

MINANGKABAO TUAH SAKATO CILAKO BASILANG DEK PARANGAI
https://hmasoed.wordpress.com/2021/03/16/tuah-sakato-minangkabau-cilako-basilang-dek-parangaisejarah-adat-minangkabau/

Dijapuik kisah nan lamo disilau riwayat tambo pangka sejarah adat kito di Minangkabau.

Takalo mulo mulonyo tasabuik rajo nan baduo sa ibu balain ayah Indojati namo mandehnyo, nan tuo banamo Paduko Basa kudian bagala Datuak Katumanggungan anak Rajo Mauliwarman Dewa, adiaknyo banamo Sutan Balun anak dek Cati Bilang Pandai bagala Datuak Parpatiah Nan Sabatang.

Adopun Datuak Katumanggungan anak nan tongga dek ayahnyo, sedangkan Parpatiah Nan Sabatang urang baranam badunsanak kanduang saibu jo sa ayah.

Tasabuik Datuak nan baduo takato indak sasifat balain pi’il jo pembawaan. satantang Datuak Katumanggungan urangnyo maha tak ta ago kok murah indak tabali gantiang putuih biang katabuak ditangan baliau tapaciknyo.
Adopun baliau Parpatiah Nan Sabatang urangnyo bijak candokio pandai manarah manilantang cati marapek dalam aia bijak maurai manyalasai, manabang indak marabahkan mahampang tak sampai ka muaro kato mufakat mambatasi.

Walau nan kakak kareh kuaso si adiak lunak bamusyawaraik, tapi jikok ditiliak didalami sairiang batuka jalan saiyo balain sabuik sabiduak indak sadayuang.
Bak puta lenong kilangan balain garak jo arah wujuiknyo mangampo santan, pati tabik minyak ditampuang itulah Kaduo no elok kadipakai.

Dek pandai asa barasa dek tuah sunduik basunduik baliau datuak nan baduo samo maracik manarawang manjalin adat jo limbago, mangko dihimpun tangkai ciek-ciek disusun di atok-atok lalu digantuang ditiang tinggi disangkuik diparan panjang manjadi cupak nan piawai, diumpuak malah Minangkabau manjadi ba lareh-lareh. partamo lareh nan panjang banamo Koto Piliang kaduo lareh nan bunta tasabuik Bodi Caniago, dibuek luhak nan tigo, nan tuo Luhak Tanah Data lambangnyo Kuciang nan kuniang (tando batuah rang babanso), nan tangah iyolah Luhak Agam simbolnyo Harimau sirah (urang bagak bapandirian), nan bunsu Luhak limopuluah maskotnyo sikambiang hitam (urang nan tabah bijaksano saba jo rila pakaiannyo).

NAGARI BA NINIAK MAMAK kampuang dibari ba nantuo rumah nan gadang batungganai, tasusun takabek arek dikungkuang adat nan ampek dipapek cupak duo rupo kato ampek hukum pun ampek undang dibagi duo puluah. adopun inti pati adat pidoman hiduik kaditompang yaitu:

BAJALAN DI NAN LURUIH
jalan salangkah madok suruik kok sasek diujuang jalan kumbali kapangka jalan.

BAKATO DI NAN BANA
mangecek usah panduto bajanji ijan pamunkia ikara dipagang taguah, kok pasan dipasampai pakirim dipalalu amanah dipaliaro.

DALAM BAKORONG JO BAKAMPUANG
jikok iduik jalang manjalang kok sakik silau manyilau kok mati janguak manjanguak,
tibo diburuak baambauan tibo nan elok baimbauan mandapek samo balabo kok jatuah samo tagamang.

CARO BATANI BAUSAHO
kasawah basamo samo kaladang barampia ampia taranak samo dipauik baparak samo dipaga.

CARO BAGAUA BAMAYARAKAIK,
lamak diawak katuju dek urang usah nan runciang nan dirauik, kok sayuik bilai mambilai kok kurang tukuak manukuak kok lai bari mambari. dalam badagang baniago, jikok maukua sampai-sampai kalau manimbang cukuik-cukuik jua bali batarang tarang ambiaklah untuang sadang elok.

DALAM CARO IDUIK BA SAMO,
kaulu sarantak galah kailia sarangkuah dayuang tarapuang samo anyuik tarandam samo basah, saciok ibaraik ayam sadanciang umpamo basi kok bajalan mairiang kok baiyua maisi.

SIFAT MANJADI NINIEK MAMAK
malam mandanga- dangakan siang mancaliak-caliakkan, hilang mancari luluih manyalami hanyuik maminteh, tibo dikalam kamanyigi tantang nan lakuang kamaninjau.

MANJADI ADAIK RANG TUO,
salah basapo batuka baanjak umpang manyisik, ijan bak kabau mahampang jalan indak nan gadang dari baniah indak nan tinggi dari pucuak arogan kecek rang kini.

SIFAT DUDUAK MANJADI KAMANAKAN,
mangecek siang mancaliak-caliak bakato malam mahagak-agak nak tau batanyo nak pandai baraja nan tuo diparmulia nan ketek disayangi samo gadang lawan baiyo.

SIFAIK ANAK DAGANG
manyauak di ilia-ilia bakato dibawah- bawah dimano bumi dipijak disitu langik dijunjuang dima rantiang dipatah disitu aia disauak,
ijan batandang mambao lapiak.

SIFAT PADO PARAMPUAN,
mato nan usah dipalia muluik nan ijan dipanyinyia bakato marandah kalua bamaso bajalan batolan tarimo suko dinan ado.

BANYAK NAN LAIN, banyak kalau dibilang ciek ciek dikaka dirantang panjang dibaco sado nan paralu. tasimpan dalam pepatah talipek dalam patitih dikakeh mangko basuo dikambang barunyo nampak tiang dek kito mamahami, itulah Adat MINANGKABAU.

SYARIAT ISLAM DATANG, sebelum mangaji sarugo jo narako diajakan elok jo buruak halal jo haram, mudarat jo mamfaat.

Mulonyo lai ta amalkan pituah lai taraguak sebab sabunyi dengan Adat, tapi dek caro panyampaian indak jo baso tutua kieh bukan bamisa jo umpamo tembak lansuang manuju tangkai, sahinggo cacek jo ragu pun tibo, datang paringek dari nan tuo “Islam kok kurang basitinah”. urang pun tagagok manarimo tatagun langkah pangajian.

Maso bajalan juo, hubungan dagang tambah rami saudagar sarato da’i ado Arab ado Melayu banyak nan datang dari Siak daqwah pun makin sumarak. diajakan tauhid jo aqidah dikaji fiqih jo ibadah, ditunjuakkan sado nan paralu Mubah, ja’is sarato maqruh hadist jo Qur’an sandaranyo.

Mako naiak martabat urang Syara’ tageser tuah niniak mamak timbul cemburu urang Adat, dek cameh ta impik pengaruhnyo turunlah pepatah peringatan “Awas urang batandang mambaok lapiak Limau ka kalah dek Binalu”.

Dek bijak langkah urang nan ba Agamo mancaliak karuah ka iliran dijalang kaulu banda, diubek hati nan tagisia disanjuang Pangulu jo Adat nyo, lunak lah hati urang adat manurun batamu pandang Adat elok Syara’ pun rancak samo paralu kaduonyo. Sagandiang datuak jo ulama duduak dilapiak nan sahalai turunlah kato nan sabunyi tatuang di dalam pantun :

“Simuncak mati tarambau
kaparak mambao ladiang
lukolah pao kaduonyo
Adat jo syara’ di minangkabau
sarupo aua dengan tabiang
sanda basanda kaduonyo”.

ULAMA BALAPANG DADO PANGULU BAHATI LAPANG, surang turun surang mandaki batamu ditangah janjang. itulah nan dimukasuik dek bunyi pepatah “Syara’ mandaki Adat manurun” sebagai lambang toleransi.

Akan tetapi, walau bagandiang samo basanda sagan manyagan kaduonyo. Agamo jalan jo Syara’ nyo Adat malenggang jo cupaknyo urang nan indak satujuan, sungguahpun surau lah rami tapi pakau jo dadu jalan taruih manyabuang ayam balansuang juo minum tuak indak bakurang sijundai sabalik kampuang,
Alah tagak Amar ma’ruf tapi alun tacapai Nahi mungkar hutang tak lansai Alim ulama.

ADAT NAN LAZIM SYARA’ NAN KAWI … Mako lamo bakalamoan, bana nan tidak tabandiangi Adat kok tetap jo lazimnyo dipakai sekedar dek biaso, Syara’ kuaso jo kawi nyo kato nan indak urak ungkai hukum bana bakato ciek. Itulahnyo bunyi undang “Adat nan Lazim Syara’ nan kawi”, Lazim sekedar dek biaso dirubah jo kawi kekuatan. Nan mungkar baransua hilang maksiat samakin lenyap nan Batil kalah dek nan Bana.

Syariat Islam pun ditarimo hinggok Iman semakin taguah kukuah, tauhid tahunjam kian mancakam, Adat  batambah kokoh tagak dibilai dek Agamo duduak basanda ke syari’at banamo Adat Islamiah sumarak alam Minangkabau.

Sampai masuak ke Istana kedalam daulat Pagaruyuang manjadi rajo tigo selo yaitu : Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat, langkok jo basa ampek balai suduik nan ampek MINANGKABAU yaitu : BANDARO di SUNGAI TARAB, INDOMO di SARUASO, MAKUDUN di SUMANIAK dan TUAN KADI di PADANG GANTIANG, itulah junjuangan Pagaruyuang.

Sesudah semenjak itu berlaku Syari’at Islam, undangnyo dalam pepatah “SYARA’ MANGATO ADAT MAMAKAI”.

PIAGAM MARAPALAM.
Akhirnyo di ateh bukik segitigo nan mangalang ka Tanah Data maunjua ka luhak Agam nan rusuaknyo ka luhak Limopuluah. Mufakatlah urang Minangkabau, itulah inyo “Piagam Marapalam” lah talatak tiang di sandi manjadi undang sampai kini yaitu “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

Bak ijuak nan sabalambang Agamolah tulang saga nyo, umpamo badan batang tubuah syara’ lah nyao manggarakkan. jikok nyampang syara’ manjauah-jauah Adat kajadi buah dendang elok bunyi lamak tadanga hilang makna hakekatnyo bakcando buyiah guluang ombak.

Itulah Rahmat tak ternilai dari cancang jo tarah urang dahulu, berbahagialah umat Minangkabau mamakai “Adat Basandi syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” hiduik mati dunia akhirat mamagang telong lahia bathin tak mungkin kasasaek lai.

DALAM SANYAO ADAT JO SYARA’ … Ado bahinggo jo babateh bukan bak garam dalam aia, sebagai buah fikiran adat lah nyato jangkauan pedoman nyo ALUA JO PATUIK dasarnyo kato mufakat sifatnyo mancari bana, Sedangkan Islam buatan Allah pedoman nyo sunah Rasul dasarnyo Kitabullah sifatnyo ubudiyyah ….. Singkek kato putusan kaji Adat lah tagak jo cupaknyo Syara’ pun duduak jo syari’at nyo,  punyo daulat masing-masing, walau bahinggo jo babateh, Adat Minangkabau mairiang jalan Syara’ satapak indak manyimpang sagarih pantang maranggang tunduak bak roda ka padati. itulah maksud bunyi undang “SYARA’ MANGATO ADAT MAMAKAI” Adat ureknyo di Agamo batang basanda ka Al Qur’an pucuaknyo tak tinggi dari sunah, itulah maknanyo “ADAT BASANDI SYARA’, SYARA’ BASANDI KITABULLAH” pasang sudah paku lah mati jadi pedoman salamo nyo.

Namun jikok dicaliak lekok jo liku batamunyo Adat jo Syara’ bukan tibo salangkah sampai indak rabah sakali pancuang masak alun sakali param, ajuak mahajuak dahulunyo ragu bacampua jo picayo dalam nan iyo baindakkan.

Alah kasifat dek urang awak dari dulu sampai kini bahwa inyo panyuko jo nan baru, akan tapi indak garok cando tak harok tagak manyela-nyela, mato gilo menilai jo manyimak, walau dipatuik lah katuju pandang lakek hati lah kanai namun dimuko alun kelihatan, pepatahnyo “digamak mangko dipacik dikunyah baru dilulua sabalum mahangguak ba antahkan” nyampang kok lah sudah usua pareso labo nampak rugi tak mungkin baru disinan baiyokan, artinyo : sangaik hati-hati teliti dan berparetongan.

Baitulah sikap urang awak manyambuik sagalo nan datang, tamasuak agamo Islam dahulunyo, cameh enggan, ragu-ragu kemudian baru baiyo kan sampai mamaluak taguah-taguah.
Ba itulah nan tajadi.

ADAIK BA DUNSANAK.
Dunsanak
Samo di Paliharo.
Kalau Ratak, Ratak Tanah,
Usah Bak Rataknyo Galeh,
Kalau Cabiak Cabiak Bulu Ayam
Usah Cabiak Daun Kaladi,
Kalau Pacah Pacahnyo Aia,
Jan Sampai Takah Pacahnyo Batu,

Coitu Bana Nak Samo Manjago Dunsanak Sakampuang
Samo Manjago Kampung.
Dunsanak Sapasukuan
Samo Manjago Dalam Suku..
Bak Awua Jo Tabiang
Saling Sanda Manyanda Kaduonyo..

Adat Hidup Tolong Manolong…
Adat Mati Janguak Manjanguak
Adat Manusia Samo Munfakat.
Cilako Manusia Dek Silang Sangketo.

Kok Kakurangan, Tukuak Manukuak..
Kok Sampik, Samo Lapang Malapangi…
Condong, Samo Tungkek Manungkek…
Kok Rabah, Samo Tupang Manupangi…

Tatilantang, Samo Minum Air (ambun).
Tatilungkuik, Samo Makan Tanah.
Tarapuang apuang, samo hanyuik
Tarandam randam, Samo basah .

Sarimpang bak kunik.
Sarumpun bak batuang.
Sakabek sagulung bak siriah.
Saikek bak umpamo sapu lidi.

Sarumpun bak Sarai.
Satampuak bak pinang.
Sadanciang bak basi.
Saciok nan bak ayam.

Sakain, sabaju,
salapiak sakatiduran.
Sabanta sakalang hulu.
Susah sanang, Samo di raso
Satitiak Samo di tampungan
Saleleh Samo di palik.
Sanyao balain badan. Bak saparuik saparinduawan.
Kaba baiak bahimbauan,
kaba buruak bahambauan,

Satantang diri URANG SA limbago ba dunsanak … bak umpamo, Hanyuik Samo di pinteh
Tarandam Samo basah
Tabanam Samo di silam
Ta hampai Samo kariang
Hilang Samo di cari

Sakik samo ma aduah
Tuah Samo Sakato
Jauah cinto – macinto
Hino Samo menutupi

Dakek jalang manjalang
Singkek Samo mauleh
Panjang Samo mangarek
Senteang bilai mambilai
BAITU ADAIK BA DUNSANAK.

RASO JO PARESO
Nan dimakan raso
Nan diliek rupo
Nan didanga bunyi
Nan rancak di awak
Nan katuju di urang.

Nan tahu dipadeh lado
Nan tahu diasin garam
Manggauik sahabih gauang
Mamakan sahabih raso
Elok di urang katuju di awak
Nan baru dijalankan.

Nasi dimakan raso sakam
Air diminum raso duri.

Raso di bibie tapi cawan
Alun di bali lah dijua
Alun dimakan lah taraso.

Ganggam ganggam baro
Taraso angek dilapehkan
Sio-sio manjariang angin
Taraso isi dapek tidak.

Tasirok darah di dado
Gamuruah darah ka muko
Hati nan arok-arok cameh
Arok bak raso kabuliah
Cameh bak raso kamarugi.

Dek ati mati
Dek Mato buto
Dek raso binaso
Babaue raso kamutah
Bacarqi raso kamati.

Jauah bajalan banyak diliek
Lamo hiduik banyak dirasai.

Rarak kalikih dek bindalu
Tumbuah sarumpun di tapi tabek
Kok habih raso jo malu
Bak kayu lungga pangabek.

Anak urang Koto Ilalang
Nak lalu ka pakan Baso
Malu sopan jikok lah hilang
Abih lah raso jo pareso.

BAGAUL DALAM PATATAH PATITIH  MINANGKABAU. Mustilah Arif dan pandai pandai … kapalang tukang binaso kayu, kapalang cadiak binaso adat, kapalang alim rusak agamo, kapalang paham kacau nagari.

Salah satu tujuan adat umumnya, manuruik adat di Minangkabau adalah membentuk peribadi berbudi luhur, berbudaya dan beradab.

Dari manusia yang beradab itu diharapkan akan melahirkan suatu masyarakat yang aman dan damai, sehingga memungkinkan suatu kehidupan yang sejahtera dan bahagia, dunia dan akhirat.
Masyarakat yang “Baldatun Toiyibatun wa Rabbun Gafuur”.
Untuk mencapai masyarakat yang demikian, diperlukan insan dengan sifat-sifat menurut adat Minangkabau antaranya adalah :

1. HIDUIK BARAKA, BAUKUE JO BAJANGKA

Dalam menjalankan hidup dan kehidupan orang Minang dituntut untuk selalu memakai akalnya, terukur dan harus mempunyai rencana yang jelas dan perkiraan yang tepat.
Kelebihan manusia dari hewan adalah manusia mempunyai kekuatan besar bila dipakai secara tepat dalam menjalankan hidupnya. Ketiga kekuatan tersebut adalah otak, otot dan hati.
Pengertian peningkatan sumber daya manusia tidak lain dari mengupayakan sinergitas dan kontrol ketiga kekuatan itu untuk memperbaiki hidup dan kehidupannya.
Dengan mempergunakan akal pikiran dengan baik, manusia akan selalu waspada dalam hidup, seperti dalam pepatah berikut :

Dalam mulo akhie mambayang, dalam baiak kanalah buruak
Dalam galak tangieh kok tibo , hati gadang hutang kok tumbuah

Dengan berpikir jauh kedepan kita dapat meramalkan apa yang bakal terjadi, sehingga tetap selalu hati-hati dalam melangkah.

Alun rabah lah ka ujuang ,alun pai lah babaliak
Alun di bali lah bajua , alun dimakan lah taraso

Didalam merencanakan sesuatu pekerjaan, dipikirkan lebih dahulu sematang-matangnya dan secermat-cermatnya.

Dihawai sahabih raso, dikaruak sahabih gauang, dijarah sehabis lobang

Dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan, perlu dilakukan sesuai dengan urutan prioritas yang sudah direncanakan, seperti kata pepatah :

Mangaji dari alif, babilang dari aso
Mancancang balandasan, malompek basitumpu

Dalam melaksanakan suatu tugas bersama, atau dalam suatu organisasi kita tak mungkin berjalan sendiri-sendiri. Hilangkan rasa “pantang taimpik”.
Diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan pola bermasyarakat kekinian. Jangan lagi bila dalam suatu organisasi itu hanya balego awak samo awak. Dalam kondisi yang demikian, akan berlaku pameo “Iyo kan nan kato beliau, tapi lakukan nan diawak”. Mari kita koreksi diri kita masing-masing dan mari kita pelajari kembali ajaran adat kita yang berbunyi sbb :

Bajalan ba nan tuo , balayie ba nakhodo , bakata ba nan pandai

Pepatah diatas mengisyaratkan bahwa nenek moyang kita telah lebih dahulu memahami pola organisasi modern era sekarang ini. “ Renungkanlah”.
Masih banyak diantara kita yang belum punya cita-cita hidup. Tidak tahu apa yang ingin dicapai dalam hidup ini. Namun ada juga yang punya cita-cita , tetapi tidak tahu bagaimana cara yang harus ditempuh untuk mencapai cita-cita itu.
Nenek moyang kita ribuan tahun yang lalu sudah tahu apa yang ingin dicapainya dalam hidup ini, dan sudah tahu pula cara apa yang harus ditempuh untuk mencapai cita-cita itu. Cobalah kita cermati pepatah berikut :

Nak kayo kuek mancari, nak tuah bertabur urai
Nak mulie tapeki janji , nak namo tinggakan jaso
Nak pandai kuek baraja

Salah satu syarat untuk bisa diterima dalam pergaulan ialah bila kita dapat membaca perasaan orang lain secara tepat. Dalam zaman modern hal ini kita kenal dengan ilmu empathi, yaitu dengan mencoba mengandaikan kita sendiri dalam posisi orang lain. Bila kita berhasil menempatkan diri dalam posisi orang lain, maka tidak mungkin kita akan memaksakan keinginan kita kepada orang lain. Dengan cara ini banyak konflik batin yang dapat dihindari. Pepatah mengajarkan dengan tepat sebagai berikut :

Elok dek awak , katuju dek urang

Segala sesuatu yang munurut pikiran sendiri adalah baik, belum tentu dianggap baik pula oleh orang lain. Kacamata yang dipakai mungkin sekali berbeda, sehingga pendapatpun berbeda pula. Kepala sama hitam, pikiran berbeda-beda.
Ssebelum ilmu manajemen berkembang di tanah air Indonesia kita tercinta, sejak tahun 1950-an yang berlalu, telah lama meyakini bahwa “perencanaan yang matang” adalah salah satu unsur yang sangat penting untuk terlaksananya suatu pekerjaan. Pepatah berikut meyakini kita akan kebenarannya :

Balabieh ancak-ancak , bakurang sio-sio , diagak mangko diagiehi, dibaliek mangko dibalah
Bayang-bayang sepanjang badan , nan babarieh nan dipahek
Nan baukue nan dikabuang , jalan nan luruih nan ditampuah
Labuah pasa nan dituruik, di garieh makanan pahat
Di aie lapehkan tubo , tantang sakik lakek ubek
Luruih manantang barieh adat

2. BASO BASI JO SOPAN SANTUN

Adat Minang mengutamakan sopan santun dalam pergaulan. Budi pekerti yang tinggi menjadi salah satu ukuran martabat seseorang. Etika menjadi salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap individu Minang.

Adat Minang menyebutkan sebagai berikut :

Nan kuriak iyolah kundi , nan merah iyolah sago
Nan baiak iyolah budi , nan indah iyolah baso
Kuek rumah dek basandi , rusak sandi rumah binaso
Kuek bangso karano budi , rusak budi bangso binaso

Adat Minang sejak berabad-abad yang lalu telah memastikan, bila moralitas suatu bangsa sudah rusak, maka dapat dipastikan suatu waktu kelak bangsa itu akan binasa. Akan hancur lebur ditelan sejarah.
Adat Minang mengatur dengan jelas tata kesopanan dalam pergaulan. Kita tinggal mengamalkannya. Pepatah menyebutkan sebagai berikut:

Nan tuo dihormati , nan ketek disayangi , samo gadang bawo bakawan
Ibu jo bapak diutamokan

Budi pekerti adalah salah satu sifat yang dinilai tinggi oleh adat Minang. Begitu pula rasa malu dan sopan santun, termasuk sifat-sifat yang diwajibkan dipunyai oleh orang-orang Minang. Pepatah Minang memperingatkan :

Dek ribuik rabahlah padi, di cupak Datuak Tumangguang
Hiduik kok tak babudi , duduak tagak kamari cangguang
Rarak kaliki dek binalu , tumbuah sarumpun ditapi tabek
Kalau habih raso jo malu , bak kayu lungga pangabek

Kehidupan yang aman dan damai, menjadi idaman Adat Minang. Karena itu selalu diupayakan menghindari kemungkinan timbulnya perselisihan dalam pergaulan. Budi pekerti yang baik, sopan santun (basa basi) dalam pergaulan sehari-hari diyakini akan menjauhkan kita dari kemungkinan timbulnya sengketa. Budi perkerti yang baik akan selalu dikenang orang, kendatipun sudah putih tulang di dalam tanah.

Petatah menyebutkan :

Pucuak pauah sadang tajelo , panjuluak bungo linggundi
Nak jauah silang sangketo , pahaluih baso jo basi
Pulau pandan jauah ditangah, dibaliak pulau angso duo
Hancua badan di kanduang tanah , budi baiak takana juo
Nak urang koto ilalang, nak lalu ka pakan baso
Malu jo sopan kok lah ilang , habihlah raso jo pareso

3. TENGGANG RASO

Perasaan manusia halus dan sangat peka. Tersinggung sedikit dia akan terluka, perih dan pedih. Pergaulan yang baik, adalah pergaulan yang dapat menjaga perasaan orang lain. Kalau sampai perasaan terluka, bisa membawa bencana. Karena itu adat mengajarkan supaya kita selalu berhati-hati dalam pergaulan, baik dalam ucapan, tingkah laku maupun perbuatan jangan sampai menyinggung perasaan orang lain. Tenggang rasa salah satu sifat yang dianjurkan adat.

Pepatah memperingatkan sebagai berikut :

Bajalan paliharo kaki , bakato paliharo lidah
Kaki tataruang inai padahannyo , lidah tataruang ameh padahannyo
Bajalan salngkah madok suruik, kato sapatah dipikiaan

Nan elok dek awak katuju dek urang
Lamak dek awak lamak dek urang
Sakik dek awak sakik dek urang

4. SETIA

Yang dimaksud dengan setia adalah teguh hati, merasa senasib dan menyatu dalam lingkungan kekerabatan. Sifat ini menjadi sumber dari lahirnya sifat setia kawan, cinta kampung halaman, cinta tanah air, dan cinta bangsa. Dari sini pula berawal sikap saling membantu, saling membela dan saling berkorban untuk sesama.

Petatah menyebutkan :

Malompek samo patah, manyarunduak samo bungkuak,
Tatungkuik samo makan tanah, tatalantang samo minun aia,
Tarandam samo basah, rasok aia pulang ka aia, rasok minyak pulang ka minyak.

Bila terjadi suatu konflik, dan orang Minang terpaksa harus memilih, maka orang Minang akan memihak pada dunsanaknya. Dalam kondisi semacam ini, orang Minang sama fanatiknya dengan orang Inggris. Right or wrong is my country. Kendatipun orang Minang “barajo ka nan bana”, dalam situasi harus memihak seperti ini, orang Minang akan melepaskan prinsip.

Petatah adat mengajarkan :

Adat badunsanak, dunsanak patahankan, Adat bakampuang, kampuang patahankan, Adat banagari, nagari patahankan, Adat babangso, bangso dipatahankan.
Artinya ;
Parang ba suku samo dilipek, Parang samun samo di adoki.

Dengan sifat setia semacam ini, pengusaha Minang sebenarnya lebih dapat diandalkan menghadapi era globalisasi, karena kadar nasionalismenya tidak perlu diragukan.

5. ADIL

Adil maksudnya mengambil langkah sikap yang tidak berat sebelah, dan berpegang teguh pada kebenaran. Bersikap adil semacam ini, sangat sulit dilaksanakan bila berhadapan dengan dunsanak sendiri. Satu dan lain hal karena adanya pepatah adat yang lain yang berbunyi “Adat dunsanak, dunsanak dipatahankan”.

Adat Minang mengajarkan :

Bakati samo, maukua samo panjang,
Tibo dimato indak dipiciangkan, tibo diparuik indak dikampihkan,
Tibo didado indak dibusuangkan, mandapek samo balabo,
Kahilangan samo marugi, maukua samo panjang,
Mambilai samo laweh, baragiah samo banyak.
Gadang kayu gadang bahannyo, ketek kayu ketek bahannyo,
Nan ado samo dimakan, nan indak samo dicari.
Hati gajah samo dilapah, hati tungau samo dicacah.
Gadang agiah baumpuak, ketek agiah bacacah.

6. HEMAT DAN CERMAT

Pepatah adat menyebutkan :
Ibarat manusia
Nan buto pahambuih saluang, nan pakak palapeh badia,
Nan patah pangajuik ayam, nan lumpuah paunyi rumah,
Nan binguang kadisuruah sarayo, nan buruak palawan karajo, Nan kuek paangkuik baban, nan tinggi jadi panjuluak,
Nan randah panyaruduak, nan pandai tampek batanyo.
Nan cadiak bakeh baiyo, nan kayo tampek batenggang.
Nan rancak palawan dunia.

Ibarat tanah,
Nan lereng tanami padi, nan tunggang tanami bambu,
Nan gurun jadikan parak, nan bancah jadikan sawah,
Nan padek ka parumahan, nan munggu jadikan pandam,
Nan gauang ka tabek ikan, nan padang tampek gubalo,
Nan lacah kubangan kabau, nan rawang ranangan itiak

Ibarat kayu
Nan kuek ka tunggak tuo, nan luruih ka rasuak paran, nan lantiak ka bubungan
Nan bungkuak ka tangkai bajak, nan ketek ka tangkai sapu, nan satampok ka papan tuai,
Rantiangnyo ka pasak suntiang, abunyo pamupuak padi.

Ibarat bambu,
Nan panjang ka pambuluah, nan pendek ka parian, nan rabuang ka panggulai

Ibarat sagu,
Sagunyo ka baka huma, ruyuangnyo ka tangkai bajak,
Ijuaknyo ka atok rumah, pucuaknyo ka daun paisok, lidinyo ka jadi sapu.

7. WASPADA.
Sifat waspada dan siaga termasuk sifat yang dianjurkan adat Minangkabau seperti :

Maminteh sabalun anyuik, malantai sabalun lapuak,
Ingek-ingek sabalun kanai, sio-sio nagari alah, sio-sio utang tumbuah, Siang dicaliak-caliak, malam didanga-danga kan.

8. BERANI KARENA BENAR.
Islam mengajar kan kita untuk mengamalkan “amal makruf, nahi mungkar” yang artinya menganjurkan orang supaya berbuat baik, dan mencegah orang berbuat kemungkaran.

Menyuruh orang berbuat baik adalah mudah. Tapi melarang orang berbuat mungkar, mengandung resiko sangat tinggi. Bisa-bisa nyawa menjadi taruhan. Untuk bertindak menghadang kemungkaran seperti ini, memerlukan keberanian.

Adat Minangkabau dengan tegas menyatakan bahwa orang Minangkabau harus punya keberanian untuk menegakkan kebenaran. Berani karena benar. Petatahnya adalah :

Kok dianjak urang pasupadan, kok di aliah urang kato pusako, Kok di ubah urang Kato Daulu, jan cameh nyawo malayang.
Jan takuik darah taserak, asalkan lai dalam kabanaran, basilang tombak dalam parang,
Sabalun aja bapantang mati, baribu sabab mandatang, namun mati hanyo sakali.

Aso hilang duo tabilang, bapantang suruik di jalan, asa lai angok-angok,
Asa lai jiwo-jiwo sipatuang, namun nan bana disabuik juo.
Sekali kato rang lalu, anggap angin lalu sajo, duo kali kato rang lalu,
Anggap garah samo gadang, tigo kali kato rang lalu, jan takuik darah taserak.

9. ARIF, BIJAKSANA, TANGGAP DAN SABAR.
Orang yang arif bijaksana, adalah orang yang dapat memahami pandangan orang lain. Dapat mengerti apa yang tersurat dan yang tersirat. Tanggap artinya mampu menangkis setiap bahaya yang bakal datang. Sabar artinya mampu menerima segala cobaan dengan dada yang lapang dan mampu mencarikan jalan keluar dengan pikiran yang jernih.
Ketiga sifat ini termasuk yang dinilai tinggi dalam adat Minangkabau, seperti kata petatah berikut :

Tahu di kilek baliuang nan ka kaki, kilek camin nan ka muko,
Tahu jo gabak di ulu tando ka ujan, cewang di langik tando ka paneh,
Ingek di rantiang ka mancucuak, tahu di dahan ka maimpok,
Tahu di unak kamanyangkuik, pandai maminteh sabalun anyuik.

Begitulah adat Minangkabau menggambarkan orang-orang yang arif bijaksana dan tanggap terhadap masalah yang akan dihadapi. Orang-orang yang sabar diibaratkan oleh petatah :

Gunuang biaso timbunan kabuik, lurah biaso timbunan aia,
Lakuak biaso timbunan sampah, lauik biaso timbunan ombak,
Nan hitam tahan tapo, nan putiah tahan sasah.
Di sasah ba habih aia, di kikih ba habih basi.

10. RAJIN.
Sifat yang lain yang pantas dipunyai orang Minangkabau menurut adat adalah rajin seperti kata petatah berikut :

Kok duduak marawuik ranjau, tagak maninjau jarah (jarak).
Nak kayo kuek mancari, nak pandai kuek baraja.

11. RENDAH HATI.
Mungkin lebih dari separoh orang Minangkabau hidup dirantau. Hidup dirantau artinya hidup sebagai kelompok ketek dalam lingkungan suku bangsa lain. Mereka yang merantau ke Jakarta, mungkin kurang merasakan sebagai kelompok minoritas.Tapi mereka yang merantau ke nagari urang (Jawa, Malaysia, Australia, Eropa, Amerika) mereka hidup ditengah-tengah orang lain yang berbudaya lain. Bagaimana perantau MINANGKABAU harus bersikap ?

Adat Minangkabau memberi pedoman dalam petatah petitihnya:

Kok manyauak di hilie-hilie, kok mangecek di bawah-bawah.
Tibo dikandang kambiang mangembek, tibo dikandang kabau manguak,
Dimano langik dijunjuang, disinan bumi dipijak, disitu rantiang di patah.

Berarti kita harus merasa rendah diri, tetapi justru berarti kita orang yang tahu diri sebagai pendatang. Bila dalam beberapa saat kita bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, malah bisa jadi orang teladan dan tokoh masyarakat dilingkungan baru. Pada saat itu dia tidak perlu lagi “manyauak di hilie-hilie” malah mungkin menjadi “disauakkan dihulu-hulu”, didahulukan selangkah, ditinggikan seranting, diangkat menjadi pemimpin bagaikan penghulu dilingkungannya.

Ini berarti sebagai perantau yang hidup dalam lingkungan budaya lain, maka kita sebagai kelompok yang minoritas harus tahu diri dan pandai menempatkan diri, “semoga, Aamiin”

Wassalaam
BUYA MASOED ABIDIN, Inyiek MADJO KAYO, BuyaHMA Madjo Kayo

Categories: Adat Basandi Syarak, Amar Makruf Nahi Munkar, Bahaso Minangkabau, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, Globalisasi, Komentar, Masyarakat Adat, Minangkabau, Pesan Rang Gaek, Pluralitas, Sejarah, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , | Leave a comment

WALIYULLAH

WALI ALLAH.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ :
*مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ*
( رواه البخاري )
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata :
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, Sesungguhya Allah ta’ala berfirman :
Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya.
Tidak ada taqarrub- nya seorang hamba kepadaKu yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya.
Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara- sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatan nya yang dia gunakan untuk melihat, tangan nya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan.
Jika dia meminta kepada Ku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.
(Riwayat Bukhari).
Moga Bermanfaat.

BEBERAPA AMALAN DI SEPULUH HARI TERAKHIR RAMADHAN.
1) Meningkatkan Ibadah dan Lebih Semangat di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan*
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ’anha berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersungguh- sungguh dalam beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan melebihi waktu yang lainnya.”
[HR. Muslim]

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
استحب أن يكون اجتهاده في نهارها كاجتهاده في ليلها
Dianjurkan untuk semangat beribadah di siang hari seperti semangat di malam hari.”
[Lathaaiful Ma’aarif: 204]

2) FOKUS IBADAH dan MENGAJAK KELUARGA IKUT BERIBADAH.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan maka beliau mengencangkan sarungnya (tidak berhubungan suami istri dan mengurangi makan dan minum), menghidupkan malamnya (dengan memperbanyak ibadah) dan membangun keluarganya (untuk ibadah).”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

3) I’TIKAF
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِه
Bahwasannya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istriistri beliau masih melakukan i’tikaf sepeninggal beliau.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

4) SHALAT MALAM.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
” Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat malam ketika lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

5) DOA LAILATUL QADR.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو؟ قَالَ: تَقُولِينَ: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
” Wahai Rasulullah, doa apakah yang aku baca apabila aku mendapati lailatul qadr?
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu anniy.” (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maafkanlah aku).”
[HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah, Ash-Shahihah: 3337]

➡ Perhatian:
Terdapat lafaz yang dha’if pada doa ini, yaitu tambahan lafaz Kariimun [كريم] setelah ‘Afuwwun [عفو] yang terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi sebagai mana yang dijelaskan Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah, 7/1011-1012.

PERILAKU YANG DIAMPUNI.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ :
إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
( حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما )
Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya Allah ta’ala memaf kan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa“.
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)….

Wassalam BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Categories: Adat Basandi Syarak, Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Komentar, Komentar Buya, Pendidikan, Puasa Ramadhan, Ramadhan, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Ulama Zuama Minangkabau, Uncategorized | Tags: , , | Leave a comment

TAUSHIYAH MERAIH AMPUNAN ALLAH AL-GHAFUR YANG MULIA.

Di antara nama Allah Azza wa Jalla adalah al-Ghafûr (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan).
Sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa Jalla dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللََّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ.
Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka.”
(HR. Muslim, no. 2749).
Dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi.

Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurûr (terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan.

Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan.
Bulan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”.
(QS.az-Zumar/39:10).

Puasa adalah perisai dan penghalang dari dosa dan kemaksiatan serta pelindung dari neraka.

Dalam hadits shahîh dijelaskan:
الصَّحَابَةُ : أَمَّنْتَ يَا رَسُوْلَ اللَّه قَالَ : جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ :بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْلَهُ قُلْتُ : آمِيْن فَلَمَّا رَقَيْتُ الشَّانِيَةُ قَالَ بُعْدًا لِمَنْ ذُكِرتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ قُلْتُ : آمِِيْن فَلَمَّا رَقَيْتُ الشَّالِشَةَ قَالَ بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ قُلْتُ آمِيْن
Sesungguhnya Nabi mengucapkan amîn sebanyak tiga kali tatkala Jibril berdo’a.
Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! Engkau telah mengucapkan amîn”.
Beliau menjawab: “Jibril telah mendatangiku, kemudian ia berkata ;
“Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan lalu tidak diampuni”.
Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki tangga mimbar kedua maka ia berkata:
“Celakalah orang yang disebutkan namamu di hadapannya lalu tidak mengucapkan salawat kepadamu”. Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata :
Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua berada di sisinya, lalu mereka tidak memasukkan nya ke dalam surga”. Maka aku jawab: “Amîn”.
Seorang Muslim yang berusaha mendapatkan ampunan dosa, akan berbahagia dengan adanya amalan-amalan shalih agar Allah Azza wa Jalla menghapuskan dosa dan perbuatan jeleknya, karena kebaikan bisa menghapus kejelekan.
Sebab-sebab ampunan yang disyariatkan itu di antaranya:

1. TAUHID.
Inilah sebab teragung. Siapa yang tidak bertauhid, maka kehilangan ampunan dan siapa yang memilikinya maka telah memiliki sebab ampunan yang paling agung. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya“.
(an-Nisâ‘/4:48).
Siapa saja yang membawa dosa sepenuh bumi bersama tauhid, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan ampunan sepenuh bumi kepadanya.
Namun, hal ini berhubungan erat dengan kehendak Allah Azza wa Jalla. Apabila Dia berkehendak, akan mengampuni. Dan bisa saja, Dia Azza wa Jalla berkehendak untuk menyiksanya.
Siapa yang merealisasikan kalimatut tauhîd di hatinya, maka kalimatut tauhîd tersebut akan mengusir kecintaan dan pengagungan kepada selain Allah Azza wa Jalla dari hatinya.
Ketika itulah dosa dan kesalahan dihapus secara keseluruhan, walaupun sebanyak buih di lautan.
‘Abdullâh bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menyendiri kan seorang dari umatku (untuk dihadapkan) di depan semua makhluk pada hari Kiamat. Lalu Allah menghamparkan sembilan puluh sembilan lembaran (catatan amal) miliknya. Setiap lembaran seperti sejauh mata memandang.”
Kemudian Allah berfirman:
“Apakah kamu mengingkarinya? Apakah malaikat pencatat amalan menzhalimimu”.
Maka ia pun menjawab: “Tidak wahai Rabbku”.
Lalu Allah berfirman lagi:
“Apakah kamu memiliki udzur?”
Ia menjawab: “Tidak ada wahai Rabb”.
Lalu Allah berfirman:
“(Yang benar) ada, sesungguhnya kamu memiliki kebaikan di sisi Kami, tidak ada kezhaliman atasmu pada hari ini”.
Lalu dikeluarkan satu kartu berisi syahadatain.
Kemudian Allah berfirman:
“Masukanlah dalam timbangan!”
Ia pun berkata:
“Wahai Rabbku apa gunanya kartu ini dibandingkan lembaran-lembaran itu?”
Maka Allah berfirman:
“Sungguh kamu tidak akan dizhalimi”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Selanjutnya lembaran-lembaran tersebut diletakkan dalam satu anak timbangan dan kartu tersebut di anak timbangan yang lain. Ternyata lembaran- lembaran terangkat tinggi dan kartu tersebut lebih berat. Maka tidak ada satu pun yang lebih berat dari nama Allah”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi menyatakan:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًاَلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Allah berfirman: Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa dosa sepenuh bumi kemudian kamu menjumpai-Ku dalam keadaan tidak mempersekutu kan sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik) tentu saja Aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan“.
(HR Muslim).
Ini adalah keutamaan dan kemurahan dari Allah Azza wa Jalla dengan pengampunan seluruh dosa yang ada pada lembaran-lembaran tersebut dengan kalimat tauhid.
Kalimat tauhid adalah kalimat ikhlas yang menyelamatkan pemiliknya dari adzab.
Allah Azza wa Jalla menganugerahinya surga dan menghapus dosa-dosa yang seandainya memenuhi bumi; namun hamba tersebut telah mewujudkan tauhid, maka Allah Azza wa Jalla menggantikan nya dengan ampunan.

2. DO’A DENGAN PENGHARAPAN.
Allah Azza wa Jalla memerintahkan berdoa dan berjanji akan mengabulkan nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.
Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenan kan bagimu”.
(QS.Ghâfir/40:60).
Doa adalah ibadah.
Doa akan dikabulkan apabila memenuhi kesempurnaan syarat dan bersih dari penghalang- penghalang.
Kadangkala, pengabulan itu tertunda, karena sebagian syarat tidak terpenuhi atau adanya sebagian penghalangnya.
Di antara syarat dan adab terkabulnya doa adalah kekhusyukan hati, mengharapkan ijâbah dari Allah Azza wa Jalla, sungguh-sungguh dalam meminta, tidak menyatakan insya Allah (Ya Allah Azza wa Jalla, kabulkanlah permintaanku bila Engkau menghendaki nya), tidak tergesa-gesa mengharap pengabulan, memilih waktu-waktu dan keadaan yang mulia, mengulangulang doa tiga kali dan memulainya dengan pujian kepada Allah Azza wa Jalla dan shalawat, berusaha memilih makanan dan minuman yang halal dan lain-lain.
Di antara permohonan terpenting yang dipanjatkan seorang hamba kepada Rabbnya yaitu permohonan agar dosa-dosanya diampuni atau pengaruh dari pengampunan dosa seperti diselamat kan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Kepada seseorang yang berujar: “Saya tidak mengetahui do’amu dengan perlahan yang juga dilakukan Mu’âdz”.
حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ
Permohonan kami di seputar itu
Maksudnya doa kami itu berkisar pada permohonan agar dimasukkan surga dan diselamat kan dari neraka.
Abu Muslim al-Khaulâni mengatakan: “Tidaklah datang kesempatan berdoa kepadaku, kecuali saya jadikan doa itu permohonan agar dilindungi dari api neraka.”

3. ISTIGHFÂR _(MEMOHON AMPUNAN).
Permohonan ampun ini merupakan pelindung dari adzab, penjaga dari setan, penghalang dari dari kegelisahan, kefakiran dan penderitaan, pengaman dari masa paceklik dan dosa; meskipun dosa-dosa seseorang telah menggunung sampai menyentuh langit.
Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman :
يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَادَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ فِيْكَ وَلاَأُبَالِىْ يَاابْنَ آدَمَ لَؤْ بَلَغَتْ ذُنُوْ بُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أََتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli; Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuni mu dan Aku tidak peduli; Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukan Ku dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga”.
(HR. at-Tirmidzi).
Membaca istighfâr adalah penutup terbaik bagi berbagai amalan, umur, serta penutup majelis.

4. BERPUASA DI SIANG HARI DAN SHALAT MALAM KARENA IMAN, MENGHARAPKAN BALASAN PAHALA DARI ALLAH AZZA WA JALLA, IKHLAS SERTA DALAM RANGKA TAAT KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA.
Dia berpuasa bukan dengan niat mengikuti orang banyak, juga tidak untuk mendapatkan sanjungan orang, tidak untuk melestarikan adat atau supaya sehat; juga tidak berniat pamer serta tidak untuk mensukses kan urusan duniawi.
Dia juga tidak berniat untuk mendoakan keburukan yang tidak pantas buat seorang Muslim.
Dia melaksanakan ibadah puasa terdorong oleh niat beriman kepada Allah Azza wa Jalla, merealisasikan ketaatan kepada-Nya dan mengharapkan pahala dari Allah Azza wa Jalla.
Dalam sebuah hadits dinyatakan :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.
(al-Bukhâri dan Muslim).
Alangkah luar biasanya seorang yang melaksanakan ibadah puasa lalu keluar dari ibadah nya dalam keadaan sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibundanya, yaitu tidak menanggung dosa dan berhati suci.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُم قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnah kan bagi kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar dari dosa dosanya sebagai mana saat dia dilahirkan oleh ibundanya“.
Dengan melaksana kan semua ini berarti seorang Muslim telah menjaga waktu siangnya dengan puasa, memelihara waktu malamnya dengan shalat tarawih serta berusaha mendapat kan ridha Allah Azza wa Jalla

5. MELAKSANAKAN SHALAT MALAM PADA LAILATUL QADAR KARENA IMAN DAN INGIN MENDAPATKAN PAHALA.
Lailatul Qadar adalah suatu malam yang Allah Azza wa Jalla muliakan, melebihi semua malam lainnya, suatu malam saat Allah menurunkan kitab-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur‘ân) pada malam kemuliaan“.
(al-Qadr/97:1).
Allah Azza wa Jalla menjadikan Lailatul Qadar ini lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam ini para malaikat turun dan menjadi kannya malam keselamatan dari segala keburukan dan dosa.
Allah Azza wa Jalla mengkhususkan satu surat dalam al-Qur’ân yang membicarakan tentang malam ini. Orang yang terhalang dari berbagai kebaikan pada malam ini berarti dia terhalang dari semua kebaikan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencari Lailatul Qadar ini pada seluruh hari pada bulan Ramadhan, karena beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah beri’tikaf pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, kemudian sepuluh hari kedua dan sepuluh hari terakhir.
Orang yang ingin mendapatkan keberuntungan, maka dia akan antusias untuk melaksanakan shalat malam pada malam yang lebih baik dari delapan puluh tiga tahun dan empat bulan.
Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ.
Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat“.
Untuk mendapatkan ampunan di malam itu, tidak disyarat kan untuk menyaksi kannya secara langsung. Namun syaratnya adalah orang melakukan qiyamul lail sebagaimana tertuang dalam hadits tersebut.

6. BERSEDEKAH.
Bersedekah termasuk salah satu qurbah (ibadah yang mendekatkan diri) yang agung di hadapan Allah Azza wa Jalla . Dengannya, seorang hamba memperoleh kebaikan, sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla :
تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ.
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan. sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(Ali Imrân/3:92).
Dalam hadits Mu’âdz, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَبِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّهٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِىءُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ.
Maukah aku tunjuk kan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai. Bersedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Dan shalat seseorang di kegelapan malam”.
(at-Tirmidzi no: 2541).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam orang yang sangat dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau berjumpa dengan malaikat Jibril. Saat itu beliau lebih berbaik hati daripada angin yang bertiup sepoi-sepoi.
Di antara bentuk sedekah terbaik adalah memberi makan orang yang puasa (ifthârus shâim). Disebutkan dalam hadits:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِشْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّا ئِمِ شَيْئًا
Barang siapa memberi buka puasa bagi orang yang puasa maka ia memperoleh pahala sepertinya, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”
(HR. at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni).
Pahala orang yang bersedekah dilipatgandakan sampai tujuh ratus lipat dan kelipatan yang lebih banyak lagi.
Di bulan Ramadhan, penggandaan pahala itu semakin besar. Di antara pemandangan yang sangat menarik, antusiasme orang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan masjid-masjid lainnya untuk memberi buka puasa bagi kaum Muslimin di bulan Ramadhan.

7. MELAKUKAN UMRAH.
Ibadah umrah termasuk faktor yang menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.
Ibadah umrah ke ibadah umrah (berikutnya) adalah penggugur dosa antara keduanya. Dan pahala haji mabrur tiada lain adalah surga”.
(al-Bukhâri no: 1650).
Umrah di bulan Ramadhan pahala nya lebih besar daripada di bulan bulan lainnya.
Dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehabis pulang dari haji Wada’ berkata kepada seorang wanita dari Anshar bernama Ummu Sinân : “Apa yang menghalangimu untuk berhaji (denganku).” Ia menjawab: “Abu Fulan (suaminya) memiliki dua onta. Salah satu dipakainya untuk berhaji dan yang lain untuk mengairi persawahan.”
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمََضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِيْ.
Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan dapat mengganti haji bersamaku.” (HR Bukhâri no 1863; Muslim no 3028).
Betapa besar keberuntungan orang yang umrah di bulan Ramadhan. Ia bagaikan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , seperti orang yang menyertai beliau dalam ihram, sai dan thawaf dan seluruh manasik haji beliau.

8. MENYEMPURNA KAN PUASA SEBULAN PENUH.
Ada sekian banyak orang yang akan bebas dari api neraka di bulan Ramadhan, dan itu terjadi di setiap malam. Allah Azza wa Jalla menyempurnakan pahala orang-orang yang sabar tanpa perhitungan khusus. Ada Ulama yang mengatakan:
مَنْ صَامَ الشَّهْرَ وَاسْتَكْمَلَ اْلأَجْرَ وَأَدْرَكَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ فَقَدْ فَازَ بِجَائِزَةِ الرَّبَّ.
Barang siapa berpuasa sebulan penuh dan meraih pahala sempurna, dan berjumpa dengan malam lailatul qadar, sungguh ia telah menggapai hadiah dari Allah“.

9. KEUTAMAAN ILMU AGAMA.
Muadz bin Jabal radhiyallahu’anhu pernah berkata,
*“Pelajarilah ilmu agama! Sesungguhnya mempelajarinya adalah termasuk bagian dari rasa takut kepada Allah, menuntutnya adalah termasuk bagian dari ibadah, mengingatnya adalah termasuk bagian dari bertasbih, dan mencarinya adalah termasuk bagian dari jihad. Mengajarkannya kepada yang belum mengetahuinya adalah shadaqah, mempergunakannya bagi yang memilikinya adalah pendekatan diri kepada Allah.”
(Untaian Hikmah Pelembut Jiwa, Syaikh Shalih Ahmad Asy Syami Hal 148).
Hidayah yang telah tertanam di dalam hati melahirkan dhawq yakni rasa kesadaran ruhani yang tumbuh sempurna dan hatinya menjadi ingat akan garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah. Seseorang hamba akan menjadi fana’ dalam wujud Allah. Jiwa yang merasakan fana’ dalam rahasia wujud Allah, pasti akan berhati-hati selalu di dalam bertindak dan berbuat apa saja.

10. KUMPULKAN KAMI BERSAMA HAMBA HAMBA MU YANG ENGKAU SAYANGI YAA RABBANA.
Ya Allah sebagai mana Engkau kumpulkan kami di dunia ini dalam ketaatan padaMu. Kumpulkanlah pula kami kelak dalam surgaMu bersama para Nabi, Shiddiqin, syuhada dan orang-orang shaleh.
Amiin Yaa Mujib as-Sailiin …

Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni dosa-dosa kita sekalian dan menutupi kekurangan- kekurangan kita dan memudahkan segala urusan kita.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wassalam BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Energi, Komentar, Komentar Buya, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Ramadhan, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Umroh, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

Blog at WordPress.com.