Pendidikan

JANGAN DENDAM DAN BENCI

1). Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam, maka seluruh ‘Waktu & Pikiran’ yang kita miliki akan habis begitu saja dan kita tidak akan pernah menjadi ‘Orang Yang Produktif’.

2). Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala’ bagi kita untuk
✓» Memaafkan nya,
✓» Mendoakan nya,
✓» Memperbaiki nya, dan
✓» Menjaga Aib – nya.

3). Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yang menjadikan ‘Orang Menjadi Mulia’, Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah ‘Topeng Tanpa Wajah’.

4). Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu ” Baik’ akan Tampak dari :
✓» Kematangan Pribadi,
✓» Buah Karya,
✓» serta Integrasi antara ‘Kata dan Perbuatan’-nya.

5). Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan, maka Bagikanlah ‘Contoh Kebaikan’ karena Hal itu akan ‘Menjadi Tauladan’.

6). Jangan Pernah Menyuruh Orang lain untuk Berbuat Baik, Sebelum Menyuruh Diri Sendiri’,
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.

7). Pastikan Kita sudah melakukan yang terbaik dan ‘Beramal shaleh’ hari ini, Baik dengan :
✓» Materi,
✓» dengan Ilmu,
✓» dengan Tenaga,
✓» atau Minimal dengan ‘Senyuman yang Tulus’…

8). Para Pembohong akan
‘Dipenjara oleh Kebohongannya’ sendiri.
Orang yang Jujur akan ‘Menikmati Kemerdekaan’ dalam Hidupnya.

9). Bila Memiliki ‘Banyak Harta’, maka Kita lah yang akan ‘Menjaga Harta’.
Namun Jika Kita Memiliki ‘Banyak Ilmu’, maka Ilmu lah yang akan ‘Menjaga Kita’.

10). Bila ‘Hati Kita Bersih’, Tak ada Waktu untuk :
✓» Berpikir Licik,
✓» Curang,
✓» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.

11). Bekerja Keras adalah ‘Bagian Dari Fisik’, Bekerja Cerdas merupa kan ‘Bagian Dari Otak’, sedangkan Bekerja Ikhlas adalah ‘Bagian Dari Hati’.

12). Jadikanlah setiap ‘Kritik’ bahkan ‘Penghinaan’ yang Kita Terima sebagai ‘Jalan Untuk Memperbaiki Diri’.

Kita tidak pernah tahu Kapan ‘Kematian’ akan Menjemput Kita.

Kita Tahu kematian itu pasti datang.

Seberapa Banyak Bekal yang sudah Kita Miliki untuk Menyambutnya.?

Kata Hukamak Ibnul Qayyim ;
قال ابن القيم رحمه الله :
طوبى لمن شغله عيبه عن عيوب الناس
وويلٌ لمن نسي عيبه وتفرغ لعيوب الناس
فالأول علامة السعادة، والثاني علامة الشقاوة.
#طريق_الهجرتين (271/1

beruntunglah bagi seorang yang sibuk melihat aibnya sendiri daripada menyibukkan diri melihat aib2 orang lain …
Dan celakalah bagi seorang yang lupa kepada aibnya sendiri, dan sibuk dengan melihat atau membincangn aib2 orang lain.
✓. Yang pertama (yakni yang mau melihat aibnya sendiri) adalah tanda kebahagian .. ✓. Yang kedua (yakni yang sibuk membaca aib orang lain) adalah tanda kesengsarangan.
(kitab Thariq Hijratain, juz 1 hal.271).

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum : 41)

Semoga Allah memberi kemampuan untuk menjaga dan memelihara bumi dan segala isinya. Dan memanfaatkan sesuai kebutuhan dan aturan yang Allah gariskan. Dan kita tergolong hambaNya yang pandai bersyukur.

PEMILU DEMOKRASI INDAH GEMBIRA TIDAK BERTENGKAR. Jangan dirusak keindahan hubungan PERSAUDARAAN BERBANGSA BERNEGARA dengan tindakan tidak benar.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala;
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَـٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِی ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَاۤءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَاۤءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاۤءُۖ بِیَدِكَ ٱلۡخَیۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
(Surat Ali ‘Imran 26).

PERLU DIPELIHARA DEMOKRASI INDAH GEMBIRA TIDAK BERTENGKAR. 
Jangan dirusak keindahan hubungan PERSAUDARAAN BERBANGSA BERNEGARA.

Semoga Allah memberi kemampuan untuk menjaga dan memeliharanya.
Dan kita tergolong hambaNya yang pandai bersyukur.

Semoga bermanfaat
Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buya Masoed Abidin, Dakwah Komprehensif, Komentar, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

KEUTAMAAN DZULHIJJAH, YAUM ARAFAH IDUL ADH-HA, DAN IBADAH QURBAN.

HARI AWAL BULAN ZULHIJJAH ADALAH HARI YANG ISTIMEWA.
Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut.
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta benda nya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari).

YAUMIL ARAFAH ALLAH SEMPURNAKAN AGAMA ISLAM.
…..الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
…..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Maidah: 3).

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).

IBADAH HAJJI ADALAH JIHAD MEREBUT HAJI YANG MABRUR
‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallâhu ‘anhâ bertanya,
يَا رَسُولَ اللهِ أَلا نَغْزُو وَنُجَاهِدُ مَعَكُمْ فَقَالَ لَكِنَّ أَحْسَنَ الْجِهَادِ وَأَجْمَلَهُ الْحَجُّ حَجٌّ مَبْرُورٌ فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَلا أَدَعُ الْحَجَّ بَعْدَ إِذْ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Wahai Rasûlullâh, apakah kami tidak boleh ikut berperang dan berjihad bersama kalian? Maka Beliau menjawab: “Akan tetapi buat kalian jihad yang paling baik dan paling sempurna adalah haji, yaitu haji mabrur.”
Maka ‘Aisyah Radhiyallâhu ‘anhâ berkata ; “Maka aku tidak pernah meninggalkan haji sejak aku mendengar keterangan ini dari Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam.”
(HR. Al-Bukhârî, no. 1728)

TIDAK MAKAN HINGGA KEMBALI DARI SHALAT IDUL ADHA
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم لا يخرجُ يومَ الفطرِ حتَّى يَطعَم ، ويومَ النحرِ لا يأكل حتَّى يرجعَ فيأكلَ من نَسِيكتِهِ.
Nabi Shallallàhu ’alaihi wa sallam biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan terlebih dahulu, dan “tidak makan pada hari Idul Adha hingga Beliau kembali dari shalat, lalu makan dengan daging sembelihannya.”
(HR. Muslim 1308)

Mari kita berdoa,  semoga Allaah Subhanahu wa Ta’ala MEMBUKA KAN REZKI YANG LUAS BUAT KITA SEMUA,  sehingga kita dapat melaksanakan ibadah QURBAN di tahun ini. … Aamiiin yaa Mujiibas-Saailiin. Terimakasih banyak.

UNTA LEBIH UTAMA, LALU SAPI, KEMUDIAN KAMBING?
مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً
“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.”
(HR. Al-Bukhàri, no. 881; Muslim, no. 850)

DOA DOA MUSTAJAB DARI AL-QURANUL KARIM.
Inilah beberapa kumpulan doa-doa yang dahsyat yang terdapat dalam Al Qur-anul Karim.

1. DOA MOHON AMPUNAN DAN RAHMAT ALLAH.
‎رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi”.
(QS. Huud: 47).
‎رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik”.
(QS. Al Mu’minun: 109).
‎رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik”.
(QS. Al Mu’minun: 118).
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan- tindakan kami yang berlebih- lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(QS. Al Imran: 147).
‎رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
(QS. Al Imran: 16).
‎رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapus kanlah dari kami kesalahan- kesalahan kami, dan wafat kanlah kami beserta orang- orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan Rasul-Rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.
(QS. Al Imran: 193-194).
‎رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Qashash: 16).
‎رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami, jangan lah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagai mana Engkau beban kan kepada orang- orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(QS. Al Baqarah: 286).
‎رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”
(QS. Al A’raf: 23).

2. DOA AGAR TERGOLONG ORANG-ORANG BERIMAN.
‎رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
Ya Tuhanku, berikan lah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. dan jadikan lah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan”.
(QS. Asy Syu’ara: 83-85).
‎رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur-an dan kenabian Muhammad)”.
(QS. Al Maidah: 83).

3. DOA AGAR DIBERI KETURUNAN YANG SHALIH.
‎رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik”.
(QS. Al Anbiya: 89).
‎رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”.
(QS. Ash Shaffat: 100).
‎رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
(QS. Al Imran: 38).
‎رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
(QS. Al Furqan: 74).

4. DOA MOHON AMPUNAN BAGI KEDUA ORANG TUA DAN KAUM MUKMININ.
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang- orang mukmin pada hari terjadi nya hisab (hari kiamat)”.
(QS. Ibrahim: 41).
‎رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara- saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguh nya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Hasyr: 10).
‎رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
Ya Tuhanku! Ampuni lah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”.
(QS. Nuh: 28).

5. DOA MEMOHON KETETAPAN BAGI DIRI DAN KELUARGA UNTUK TEGUH DALAM MENDIRIKAN SHALAT.
‎رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenan kanlah doaku.”
(QS. Ibrahim: 40)

6. DOA BERLINDUNG DARI ORANG YANG ZHALIM.
‎رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang- orang yang zalim.
(QS. Al Qashash: 21).
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim”.
(QS. Al A’raf: 47).
‎رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan”.
(QS. Al Ankabut: 30).

7. DOA AGAR DITERIMA AMAL IBADAH DAN TAUBAT.
‎رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguh nya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al Baqarah: 127 dan 128).

8. DOA AGAR BISA BERTAWAKKAL HANYA KEPADA ALLAH.
‎رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”.
(QS. Al Mumtahanah: 4).
‎حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada- Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.
(QS. At Taubah: 129).

9. DOA BERLINDUNG DARI KEBURUKAN ORANG-ORANG KAFIR.
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS. Al Mumtahanah: 5).
‎رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir“.
(QS. Yunus: 85-86).

10. DOA AGAR DITAMBAHKAN ILMU.
‎رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu”.
(QS. Thaha: 114).

11. DOA AGAR DISEMPURNAKAN CAHAYANYA.
‎رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampuni lah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
(QS. At Tahrim: 8).

12. DOA MEMOHON KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.
‎رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
(QS. Al Baqarah: 201).

13. DOA AGAR DIJADIKAN HAMBA YANG BERSYUKUR.
‎رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada ku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerja kan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat- Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang saleh”.
(QS. An Naml: 19).
‎رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Ya Tuhanku, tunjuki lah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguh nya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
(QS. Al Ahqaf: 15).

14. DOA BERLINDUNG DARI GODAAN SETAN.
‎رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan- bisikan syaitan dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”.
(QS. Al Mu’minun: 97-98).

15. DOA AGAR HATI DITETAP KAN DALAM HIDAYAH.
‎رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.
(QS. Al Imran: 8).

16. DOA AGAR DILAPANGKAN HATI DAN DIMUDAHKAN DALAM URUSAN.
‎رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudah kan lah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”.
(QS. Thaha: 25-28).
‎رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurna kanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
(QS. Al Kahfi: 10).

17. DOA MEMINTA KEAMANAN NEGERI DAN BERLINDUNG DARI SYIRIK.
‎رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”
(QS. Ibrahim: 35).

18. DOA BERLINDUNG DARI API NERAKA.
‎رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguh nya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguh nya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman”
(QS. Al Furqan: 65-66).

Silahkan di BUKA AlQuran, dan BACA lah.
Moga bermanfaat dan di ijabah dalam bulan haram ini.
Berdoalah … Karena … Doa adalah ibadah, “Berdoalah Kepada- Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.”
(QS.Ghafir 60)

DOA MENDATANGKAN KERIDHAAN ALLAH.
Barangsiapa Yang tidak meminta kepada Allah maka Allah murka kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)

DOA MENGHILANG KAN KESULITAN DAN KESUSAHAN HIDUP … “Barangsiapa senang bahwa Allah mengabul kan doanya ketika ia sedang kesusahan dan kesempitan hidup, maka hendaklah ia perbanyak doa diwaktu lapang.(senang).”
(HR.Tirmidzi)

DOA SESUATU YANG MULIA DISISI ALLAH.
Tidak ada Sesuatu pun yang lebih mulia terhadap Allah dari pada berdoa.”
(HR. Tirmidzi)

Wassalam Buya Hma Majo Kayo BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Hijrah, Komentar, Komentar Buya, Masjid Raya Al Munawwarah Siteba, Pendidikan, Pesan Rang Gaek, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

JANGAN LALAIKAN AKHIRAT

1). GILA DUNIA, MEMUDHARATKAN AKHIRATNYA.
مَنْ أَحَبَّ دُنْيَاهُ أَضَرَّ بِآخِرَتِهِ وَمَنْ أَحَبَّ آخِرَتَهُ أَضَرَّ بِدُنْيَاهُ
Siapa yang begitu gila dengan dunianya,_ maka itu akan memudaratkan akhiratnya … Siapa yang begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia.”
(HR. Ahmad, 4:412).

2). WASPADA PENYAKIT TAMAK LAGI PELIT.
Rasulullah Shallallahu ‘alaiyhi wa Sallam_ bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ: أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
Waspadalah dengan sifat ‘syuh’ (tamak lagi pelit) karena sifat ‘syuh’ yang membinasa kan orang- orang sebelum kalian … Sifat itu memerintahkan mereka untuk bersifat bakhil (pelit), maka ,mereka pun bersifat bakhil   …  Sifat itu memerintah kan mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan, maka mereka pun memutus kan hubungan kekerabatan. … Dan Sifat itu memerintah kan mereka berbuat dosa, maka mereka pun berbuat dosa.”
(HR. Ahmad, 2/195).

3). Nikmat dari perjalanan kehidupan dengan adanya UJIAN hidup ...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
فَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِّنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ ۚ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Kami; kemudian apabila Kami memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari Kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): “Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebab kan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku“. (Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian NIKMAT yang tersebut adalah UJIAN (adakah ia bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi KEBANYAKAN MEREKA TIDAK MENGETAHUI (hakikat itu).”  (Al-Zumar: 49)

4). KEUTAMAAN BERJABAT TANGAN.
Hal yang biasa kita lihat, ketika seseorang (banyak) bersua dengan seseorang (banyak), apabila ketika itu sedang duduk atau dalam posisi apa saja,  kemudian berdiri (memperbaiki posisi dengan baik) dan berlari kecil menyambutnya dengan muka manis dan gembira, selanjut BERJABAT TANGAN. Tidak saja bersua, ketika berpisahpun ada yang berjabat tangan.

Bagaimanakah hukum berjabat tangan ?
Hukum berjabat tangan di kala berjumpa adalah sunat dan disepakati oleh para ulama, tidak ada yang menyelisihi nya.

Banyak riwayat yang mendukung ketika bersua dianjurkan berjabat tangan, sebagaimana sabda Rasulullah dibawah ini, yang artinya :
“Dari Anas Ra., yang menceritakan : “Ketika penduduk negeri Yaman tiba, Rasulullah Saw. bersabda kepada mereka :
Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka adalah orang yang mula-mula datang membawa tradisi berjabat tangan.”  …. (HR. Abu Daud).
Dari riwayat itu, jelas budaya berjabat tangan telah ada dari orang Yaman.

Kemudian berjabat tangan menjadi hal yang dianjurkan oleh nabi, sebagaimana riwayat-riwayat dibawah ini dari Al Barra Ra. : Rasulullah bersabda, yang artinya :
Tidak sekali-kali dua orang muslim saling bersua, lalu keduanya berjabat tangan, melainkan keduanya diampuni sebelum berpisah.”  (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Dalam hadist lainnya :
Sesungguhnya dua orang muslim apabila bersua, lalu keduanya berjabat tangan dan saling mengungkapkan rasa keakrabannya dan saling menasihati dengan kebaikan, niscaya bertaburanlah kesalahan keduanya ( lenyaplah semua dosa keduanya).” …. (HR. Ibnu Sinni).

Pada hadits lain disebut kan juga berjabat tangan dapat melenyapkan dendam dan permusuhan, malahan yang muncul saling menyenangi.
Alangkah indah berjabatan tangan (apabila memungkinkan) disertai dengan saling mendoakan (bercakap-cakap) kepada kebaikan.

Banyak hadits lain dengan makna yang sama menyampaikan KEUTAMAAN berjabat tangan yang tidak bisa disampaikan.
βerkaitan dengan keutamaan ini, banyak ulama mengatakan dosa ini hanya terhapus terhadap dosa-dosa kecil saja dan terhadap dosa-dosa besar tetap melalui pertobatan nasuha.
Dari hadits diatas jelas sekali keutamaannya berjabat tangan, untuk itu mari kita  yang menjadikan berjabat tangan sebagai kebiasaan dalam hidup.
PADA beberapa kebiasaan dalam berjabat tangan, apakah dibolehkan di ikuti dengan :
—  Menundukkan punggung, memeluk dan mencium.
— Dalam suasana cemberut (wajah yang tidak manis).
— Setelah shalat ( salam).

Mari sebarkan selalu kebiasaan berjabat tangan, dan hindari yang tidak dibolehkan oleh syar’i (seperti berjabat tangan dengan yang bukan mahram).
Hati-hati, yang bukan mahram dilarang menjabat tangannya !
Mudah-mudahan bermanfaat,
Aamiin.

5). JANGAN PERNAH MENYEKUTUKAN ALLAH ‘Azza wa Jalla.
لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِیمࣱ
Janganlah engkau syirik (menyekutukan) Allah, karena sesungguh syirik itu adalah KEZHALIMAN YANG PALING BESAR
(Surat Luqman 13).

Firman Allah menyebutkan ;
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰ⁠لِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰۤ إِثۡمًا عَظِیمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutu kan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
(Surat An-Nisa’ 48).

Firman Allah ;
… إِنَّهُۥ مَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِینَ مِنۡ أَنصَارࣲ
Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zhalim itu.
(Surat Al-Ma’idah 72).
Semoga kita semua menjadi hamba yang sangat berhati hati dengan itikad atau sikap syirik ini.

6). JAUHILAH YANG HARAM.
Akan datang satu zaman kepada manusia. Saat itu orang sudah tidak peduli lagi dari mana mereka mengambil hartanya? Apakah dari hasil yang halal atau yang haram ?”
(HR. Bukhari, no. 2059)

Dalam sebuah riwayat disebutkan :
كلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
Setiap daging (manusia) yang tumbuh dari yang tidak halal, maka neraka yang lebih utama baginya.
(HR. Ahmad 3/321, Tirmidzi, no. 614, Ibnu Hibban, no. 1723, dan Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir, 19/136 dari Jâbir bin Abdullah dan Ka’ab bin ‘Ujrah Radhiyallahu anhuma)

7). JANGAN BERDEBAT DAN JAUHILAH DUSTA.        
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa …
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,               
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang  yang meninggal kan perdebatan walaupun dia orang yang benar ….   Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan … Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”          
(HR. Abu Daud, no. 4800. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

LETIH BERIBADAH DENGAN TAAT AKAN BERGANTI DENGAN NIKMAT PAHALA. Sesungguhnya keletihan karena melakukan ketaatan akan Hilang. Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :
إن مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها، وإن لذة المعاصي تذهب ويبقى عقابها.
Sesungguhnya keletihan karena ketaatan akan hilang dan akan berganti dengan pahalanya. dan kenikmatan melakukan maksiat akan berganti dengan hukumannya.” Ingatlah sebuah untaian nasihat indah seorang shalihin, patut di jadikan motivasi untuk bersabar dalam ketaatan dan terjaga dari tipuan maksiat. Ingatlah kesusahan seorang hamba ketika menjalan kan ketaatan dan menjauhi larangan Allah, akan mendapat imbalan surga yang di dalamnya kesenangan dan kenikmatan …. Begitu juga lezatnya bermaksiat dan dosa berbalas hukuman dan siksaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Maka, jangan sampai demi kenikmatan sesaat rela mengganti dengan azab pedih dan kesengsaraan tiada tara …. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
العاصي وإن تنعّمَ بِأصناف النّعم ؛ ففي قلبه مِن : الوحشةِ ، والذلّ ، والحسراتِ التي تقطّع القلوب
Seorang yang bermaksiat walaupun merasakan berbagai nikmat, sejatinya hatinya merasakan Kegundahan, Kehinaan dan penyesalan yang mencabik-cabik hati.”
(Al Jawabul Kafiy : 120).

Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayah serta menjadikan kita termasuk orang-orang yang mampu bersabar dalam ketaatan. Aamiin. Kita tutup dengan do’a Kafaratul Majelis :
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ
“SUBHANAKA- ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU ALLA ILAAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK.”
“Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji- Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku mohon pengampunan- Mu dan bertaubat kepada Mu Yaa Allah …


Wassalam  BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Energi, Hijrah, Komentar Buya, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , | Leave a comment

GENGGAMLAH DUNIA DI TANGAN MU .., JANGAN DITEMPATKAN DALAM HATI.

1. HATI HATI.
من الطبيعي أن ترى السفينة في الماء لكن من الخطر أن ترى الماء في السفينة …
فكن أنت في قلب الدنيا ولا تجعل الدنيا في قلبك .
Adalah hal biasa jika kau melihat perahu di atas air , namun bahaya bila melihat air dalam perahu.
Maka engkau boleh berada dihati dunia tapi jangan kau tempatkan dia dalam hatimu.

2. JANGAN PERNAH PUTUS ASA.
إن خسِرت شيئًا لم تتوقع يومًا أن تخسره ،
فإن الله سيرزقك شيئًا لم تتوقع يومًا أن تملكه .

Jika kau pernah merugi sesuatu yang tidak pernah kau sangka suatu hari
Maka sesungguhnya Allah akan memberi mu rizki suatu hari yang tidak pernah kau kira akan memiliki nya.

3. OPTIMIS LAH SELALU BERHARAP LAH KEPADA ALLAH.
تفاءل عندما تصعب عليك الأمور ،
فإن الله تعالى أقسم مرتين
فإنّ مع العُسر يُسرا ، إنّ مع العسر يسرا .
Optimislah saat segala urusan terasa sulit bagimu , karena Allah telah bersumpah dua kali.
“Sesungguhnya sebuah Kesulitan bersama Kemudahan, sesungguhnya sebuah Kesulitan bersama Kemudahan.

4. JANGAN DIPERDAYA OLEH KEHIDUPAN DUNIA SEMATA.
الحياة سألت الموت :
لمآذا البشر يحبونني ويكرهونك ؟
أجاب الموت : ﻷنك كذبة جميلة وأنا حقيقة مؤلمة
Kehidupan bertanya kepada Kematian. “Mengapa Manusia Mencintaiku dan Membencimu ?
“Maut menjawab”
“Karena kau adalah Kebohongan Yang Indah, sedangkan aku adalah Kenyataan yang Menyakitkan”

5. JANGAN MENYEPELEKAN AMALAN SEKECIL APAPUN.
لا نعلم بعد رحمة الله ما الذي سيدخلنا الجنة ؟؟
أهي ركعة ،
أو صدقة ،
أو سقيا ماء ،
أو حاجة مؤمن قضيناها ،
أو دعوة ،
أو ذكر !!!!
فاعمل ولا تستصغر !!!!!!
Kita tidak tahu setelah Allah merahmati kita , apalagi yang bisa membuat kita masuk surga ??
“Apakah itu Ruku’, atau Sedekah, atau air yang kita berikan, atau kebutuhan Orang Beriman yang Kita Tunaikan, atau Doa, ataukah Dzikir Kita ?? … Maka Beramallah dan Jangan Menyepelekan!”

6. SELARASKAN AKAL DAN PERASAAN.
ضع قليلاً من العاطفة على عقلك حتى يلين
وضع قليلاً من العقل على قلبك كي يستقيم .
Letakkan sedikit Perasaan pada Akal mu agar Dia Lembut , dan Letakkan sedikit Akal pada Perasaan mu agar Dia Lurus.

7. KEAJAIBAN HATI DENGAN NIAT YANG BAIK.
تعجبني القلوب التي تستقبل الألم بصمت و تبرر أخطاء الآخرين بحسن نيه .
Aku Takjub Kepada Hati yang menerima Kesakitan dengan Diam, dan Menilai Kesalahan Orang lain dengan Niat yang Baik.

8. BERSANGKA BAIKLAH KEPADA ALLAH.
عندما تظن بأن بعد الشقاء سعاده ، وبعد دموعك إبتسامة فقد أديت عبادة عظيمه ألا وهي حسن الظن بالله
Ketika Kau meyakini bahwa setelah Kesengsaraan adalah sebuah Kebahagiaan dan setelah Air Mata yang Mengalir adalah Senyuman, Maka Sesungguhnya Kau telah Melaksanakan Ibadah yang amat Agung … yaitu “Berprasangka Baik Kepada Allah”.

9. JANGANLAH BERSEDIH MENATAP DUNIA.
إذا أتعبك ألم الدنيا فلا تحزن ..
فربما أشتاق الله لسماع صوتك وأنت تدعوه ..
لا تنتظر السعادة حتى تبتسم ..
ولكن ابتسم حتى تكون سعيد ..
لماذا تطيل التفكير والله ولي التدبير ..
ولماذا القلق من المجهول وكل شيء عند الله معلوم ..
لذلك إطمئن فأنت في عين الله الحفيظ ..
وقل بقلبك قبل لسانك « فوضت أمري إلى الله »
طيب الله أيامكم بذكره
Jika Sakitnya Dunia Membuatmu Lelah maka Janganlah Bersedih … Barangkali Allah ingin mendengar Suaramu dalam Doa mu … dan Jangan Kau Tunggu Kebahagiaan untuk Tersenyum … Namun Tersenyumlah sehingga Kau Bahagia … Mengapa Kau Berpikir banyak sedangkan Allah adalah Yang Maha Mengatur … Mengapa Gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedang kan segala sesuatu Allah sudah Tahu … Oleh karena itu Tenanglah karena Engkau selalu berada pada Pengawasan Allah yang maha Menjaga … Dan Ucap kan dengan Hatimu sebelum dengan Lisan mu … Aku Serahkan Segala Urusanku Kepada Allah.

10. REZEKI KITA AKAN SELALU MENGEJAR KITA.
إذا لم تعرف عنوان رزقك.. فلا تخف.. لأن رزقك يعرف عنوانك.. فإذا لم تصل إليه.. فهو حتما سيصل إليك.
Jika kau tidak tahu alamat Rizkimu … Janganlah Takut … karena Rizkimu Tahu dimana alamatmu … jika kau tidak bisa sampai kepadanya … Niscaya dia akan sampai kepadamu …”

11. HAPUSLAH KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN.
إذا قابلنا الإساءة بالإساءة.. فمتى ستنتهي الإساءة؟!
قال تعالى:
“فمن عفا وأصلح فأجره على الله”
Jika kita Membalas Keburukan dengan Keburukan maka kapan Keburukan ini akan berakhir ?! … Allah berfirman … “Dan barang siapa yang Memaafkan dan Memperbaiki maka Pahala nya ada di sisi Allah“.

12. MALU LAH KEPADA ALLAH KETIKA MELALAIKAN SHALAT.
عندما نتأخر عن الدوام ندخل برأس منكوس وكلام مهموس حياء من المدير..
فهل نشعر بنفس هذا الشعور عندما نتأخر في الصلاة ونقف بين يدي الله؟!
Ketika kita telat masuk kerja, kita masuk dengan kepala tertunduk dan suara yang lesu karena malu kepada direktur … Maka apakah kau merasakan hal yang sama, saat kau terlambat dalam Shalat dan berdiri di hadapan Allah ?!.”

SHALAT ITU DZIKIR MENAATI PERINTAH ALLAH, MENJAUHI LARANGAN-NYA.
وَالذِّكْرُ طَاعَةُ اللهِ، فَمَنْ أَطَاعَ اللهَ، فَقَدْ ذَكَرَهُ، وَمَنْ لَمْ يُطِعْهُ، فَلَيْسَ بِذَاكِرٍ، وَإِنْ أَكْثَرَ التَّسْبِيْحَ وَتِلاَوَةَ القُرْآنِ

Hakikat zikir adalah dengan mentaati Allah, sehingga sesiapa yang mentaati Allah berarti dia itu telah ingat, sedang siapa yang tidak mentaati- Nya maka tidak termasuk orang yang ingat meskipun banyak bertasbih dan banyak membaca Al-Quran, Kitab Allah.

MOGA BERMANFAAT,  INSYAA-ALLAAH BARAKAH DAN MENJADI BEKAL KEHIDUPAN.

13. JANGAN IRI KEPADA ORANG YANG MENDAPAT NI’MAT.
لاتحسد أحدا بنعمة فأنت لاتعلم ماذا أخذ الله منه..
ولاتحزن بمصيبة فأنت لاتعلم ماذا سيعطيك الله عليها
“إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب”
Jangan Kau Iri Kepada Seorangpun karena sebuah Nikmat, karena Kau tidak tahu apa yang telah Allah ambil darinya … Dan Janganlah Bersedih karena sebuah Musibah, karena Kau tidak tahu apa yang akan Allah Hadiahkan untukmu … Allah berfirman … “Sesungguhnya hanya Orang-Orang yang Bersabarlah yang Diberikan Pahala tanpa Dikira Kira“.

14. TIDAK SEMUA KEJATUHAN ADALAH AKHIR.
ليس كل سقوط نهاية فسقوط المطر أجمل بدايةُ
Bukan semua Kejatuhan adalah sebuah Akhir, karena Turunnya Hujan adalah adalah Awal yang paling Indah,” [bagi KESUBURAN TANAH].

15. DEKATLAH KEPADA AKHLAQ QURANI.
•إن ضاقت عليك أمورك!
» ففي القرآن جنتك .
• إن آلمتك وحدتك !
» فإلى السماء دعوتك .
• إن سألوك عن أخبارك !
» فاحمد الله و ابتسم .
Jika Semua Urusanmu Terasa Sempit maka di dalam Al Qur’an ada surgamu …
Dan Jika Kesendirian mu Menyakitimu , maka Kelangit Kirimkan Doamu …
Dan Jika mereka Bertanya Tentang Kabarmu maka katakan Alhamdulillah dan Tersenyumlah
أخيراً:
• إذا نويت نشر هذا الكلام!
هدية للاحباب جميعا

16. MEMOHON DILINDUNGI DARI PENYAKIT BERBAHAYA.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ
ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA
(Ya Allah, aku berlindung kepadaMu)
مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ
MINAL BARASHI WAL JUNUUNI
(Dari penyakit belang dan gila)
وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAMI
(Dan kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.)
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.” (HR. Abu Dawud 1554).

(17). BERJUANG LAH DI JALAN ALLAH
Abû Hurairah Radhiyallâhu ‘anhu berkata, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللهِ وَاللهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ وَتَوَكَّلَ اللهُ لِلْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِهِ بِأَنْ يَتَوَفَّاهُ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرْجِعَهُ سَالِمًا مَعَ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ.
Perumpamaan seorang mujahid di jalan Allah, dan hanya Allah yang paling tahu siapa yang berjihad di jalan-Nya, seperti seorang yang melaksanakan shaum dan shalat terus menerus.
(HR. Al-Bukhârî. no.2579)

Wassalaam
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar  Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Education, Energi, Komentar Buya, Pendidikan, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , | Leave a comment

SANGAT AJAIB ANUGERAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

Semuanya adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

1. Bisa Melihat,
2. Bisa Mendengar,
3. Bisa Menyentuh,
4. Bisa Disayangi,
5. Bisa Merasakan,
6. Bisa Tertawa,
7. Bisa Mencintai…

Mari ucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengajarkan Pelajaran Hebat …. Keajaiban itu, ada di sekeliling kita, untuk kita miliki …. Jangan sampai lupa untuk “BERSYUKUR”

APA YANG KITA CARI DALAM HIDUP INI…?
◆ Ketika kita hidup di kebun, kita Merindukan kota …
◆ Ketika kita hidup di kota, merindukan kebun di dusun …
◆ Kalau kemarau, kita tanya kapan hujan turun?
◆ Di musim hujan, kita tanya kapan kemarau ?
◆ Diam di rumah, inginnya pergi…
◆ Setelah pergi, inginnya pulang ke rumah lagi …
◆ Waktu tenang, cari keramaian…
◆ Waktu ramai, cari ketenangan.
◆ Ketika masih muda belia sering mengeluh ingin nikah. Sudah berkeluarga mengeluh belum punya anak. Setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya Hidup dan Pendidikannya…

SESUATU TAMPAK INDAH, SEBELUM KITA MILIKI
◆ Kapankah kebahagiaan didapat kan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tetapi selalu mengabaikan apa yang sudah kita miliki…
◆ Jadilah Peribadi yang SELALU BERSYUKUR dengan rahmat yang sudah kita miliki…
◆ Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini..??
Menutupi telapak tangan saja sulit…
◆ Tetapi sadarlah. Kalau daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” oleh selembar Daun Kecil,
◆ Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk…
◆ Jangan pernah menutup mata kita memandang nikmat Allah, walaupun hanya dengan daun yang kecil…
◆ Jangan menutup hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku…

SYUKURILAH DENGAN MEMULIAKAN ALLAH AZZA WA JALLA.
◆ “Hidup adalah WAKTU yang dipinjamkan …”
◆ “Harta adalah BERKAH yang dipercayakan …”*
Dan semua itu, kelak akan dimintai pertanggung- jawabannya.
◆ Bersyukurlah atas Nafas yang masih kita miliki…
◆ Bersyukurlah atas Keluarga yang kita miliki…
◆ Bersyukurlah atas Pekerjaan yang kita miliki…
◆ Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal.
◆ “Segeralah berlomba dalam kebaikan …”

HAWA NAFSU LEBIH PERTAMA DIPERANGI
Ibnul Qayyim Al-Jaauziyyah Rahimahullâh berkata,
والهوى أصل جهاد الكفار والمنافقين فإنه لا يقدر على جهادهم حتى يجاهد نفسه وهواه أولا حتى يخرج إليهم
Hawa nafsu adalah asal dari jihad melawan orang kafir dan orang munafik. Kita tidak mampu berjihad melawan orang kafir dan munafik sampai berjihad terlebih dahulu melawan diri sendiri. Hawa nafsu lebih pertama diperangi lalu keluar jihad melawan mereka.
(Ibn Qayyim Al-Jauziyyah, Raudhatul Muhibbîn, 1/478)

Mari kita renung kan bersama sama.

Wassalaam
#BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar

Categories: Adat Basandi Syarak, Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Energi, Komentar Buya, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

7 (Tujuh) SUNNAH NABI SAW YANG LAYAK DIHIDUPKAN, dan PESAN GURU KEPADA MURIDNYA

Sebagai peringatan untuk diri saya sendiri, juga sebagai buah tangan buat sahabat sekalian – mari kita laksanakan 7 Sunnah Hebat ini.
Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama:
tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah.

Kedua:
MEMBACA AL-QUR’AN SEBELUM TERBIT MATAHARI, Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat..

Ketiga:
JANGAN TINGGALKAN MASJID TERUTAMA BERADALAH DI MASJID WAKTU SUBUH.
Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat:
JAGA SHALAT DHUHA, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.
Yakinlah, manfaat shalat dhuha sangat dahsyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima:
JAGA SEDEKAH SETIAP HARI.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat ganda.
Keenam:
JAGA WUDHU TERUS MENERUS KARENA ALLAH MENYAYANGI HAMBA YANG BERWUDHU.
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “AMPUNI DOSANYA DAN SAYANGILAH DIA YAA ALLAH”.

Ketujuh:
AMALKAN ISTIGHFAR SETIAP SAAT.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Semoga bermanfaat.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

PESAN GURU KEPADA ANAK DIDIKNYA YANG AKAN JADI CALON PEMIMPIN DUNIA
✔️ YANG MENJAGAMU ADALAH AGAMAMU DAN IZIN ALLAH …. MENJAGA DIRIMU DI AKHIR ZAMAN INI SUNGGUH SEBUAH PERJUANGAN HEBAT
Berat memang …. Sungguh, Guru ngaji mu ini harus pontang panting jungkir balik MENGINGATKAN YANG BENAR DAN YANG SALAH, YANG HAQ DAN YANG BATIL, di tengah tengah riweh rumit ramainya fitnah dunia akhir zaman.

Gurumu ini MELIHAT FENOMENA AKHIR AKHIR INI yang salah dibenarkan dan yang batil dikemas indah, MENYILAUKAN PANDANGAN, BAHKAN MUNGKIN NYARIS MEMBUTAKAN MATA HATI.

(1). Amatilah kini sedang terjadi, yang haq dan benar dipoles penuh fitnah dan yang salah diberitakan benar oleh orang sombong yang baru mendapat dengan berbagai pernyataan tak berdasar, DUNGU, BODOH, BAHKAN KETINGGALAN ZAMAN dan FANATIK TAK BERLANDASAN.
Duhai anak2 santriku ingatlah itu selalu, dan menghindar jauhlah dari fitnah dan kebohongan

(2). AGAMAMU INI BUKAN HANYA SEKEDAR WARISAN.
Bisa jadi aku dan ayah ibumu yang menjadi kan dirimu Islam dan beriman tetapi ingat, setelah itu semuanya adalah perjuanganmu menjaganya, Berat sangat.

(3). AGAMAMU ini HARUS DIKAU JADIKAN BEKAL HIDUP dan PEDOMAN HIDUP SELAMANYA.
Dikau harus BERLELAH-LELAH MENGEJAR ILMUNYA, bercapek-capek lari mencari hidayahNya, karena SEMUANYA itu, BUKAN HADIAH YANG DATANG TIBA TIBA dan boleh dinantikan untuk diberi … TIDAK SAMA SEKALI … Tetapi hidayah itu harus dijemput, diperjuang kan, dicari dan dijaga lalu diamalkan dalam kehidupan sehari harimu.
Kau bisa lihat saat ini duhai anak anak santri ku … PERHATIKANLAH bagaimana ANAK-ANAK AKHIR ZAMAN di kota ini dan itu yang MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI WARISAN saja, dikau akan lihat JIWANYA TEROMBANG-AMBING BAGAI DAUN DALAM ALIRAN DERASNYA AIR SUNGAI, TAK JELAS ARAHNYA … hanya mengikuti arus yang membawa nya ke hilir, MENGHEMPAS TEBING dan celah batuan pergi entah kemana … Na’udzubillah ...

(4). Jangan sekali kali dikau tiru yang sedemikian itu wahai anak santriku … ISTIQAMAH SAJA BELAJAR ILMU AGAMA … KARENA, KAMU AKAN PIMPIN DUNIA sebagai mana orang2 terdahulu sebelum kita telah terbukti memimpin dunia.
Sungguh aku, gurumu kini merasa dalam ketakutan yang sangat … TAKUT JIKA DIKAU TAK TAHAN AKAN GONCANGAN DAHSYATNYA FITNAH AKHIR ZAMAN, takut dikau akan ikut terbawa arus indahnya kebatilan …. Gurumu ini takut tidak bisa menjalankan amanah dengan benar … LANTAS PEMBELAAN SEPERTI APA YANG NANTI AKAN GURUMU INI KATAKAN DI HARI PENGHISABAN TERAKHIR NANTINYA …???

(5). Pesan ku, JAGA DIRIMU AGAR TIDAK TERJAUH DARI NILAI NILAI AL-QUR’AN …. dan ingatlah selalu bahwa Kitabmu Al-QUR’AN INI TELAH BERLAKU DARI SEJAK DIA DITURUNKAN UNTUK JADI PETUNJUK KEHIDUPAN SAMPAI AKHIR ZAMAN .., jadi tetaplah dikau jadikan pedoman hidup sepenuhnya untuk keselamatan duniamu dan akhiratmu, IN-SYAA-ALLAH.

INGATLAH PESAN GURUMU INI SELALU … Moga HIDUP kalian MENYAUK BARAKAH …. Serta TERJAUH DARI MUSIBAH.
Aamiin.

Wassalaam gurumu
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Energi, Globalisasi, Komentar, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Pesan Rang Gaek, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

12 GOLONGAN YANG DIDOAKAN OLEH MALAIKAT

Golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.”
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.”
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib)

4. Orang yang menyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan “aamiin” ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian “aamiin”, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah.
Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, “Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?”, mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; “aamiin” dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 (dua) malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak”, dan lainnya berkata, “Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)”.
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa “sunnah”.
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.”
(HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.”
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Semoga kita bisa mendapatkan keuntungan ini di dunia maupun di akhirat.. Aamiin..

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Hijrah, Komentar, Komentar Buya, Masjid Raya Al Munawwarah Siteba, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , | Leave a comment

WALIYULLAH

WALI ALLAH.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ :
*مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ*
( رواه البخاري )
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata :
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, Sesungguhya Allah ta’ala berfirman :
Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya.
Tidak ada taqarrub- nya seorang hamba kepadaKu yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya.
Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara- sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatan nya yang dia gunakan untuk melihat, tangan nya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan.
Jika dia meminta kepada Ku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.
(Riwayat Bukhari).
Moga Bermanfaat.

BEBERAPA AMALAN DI SEPULUH HARI TERAKHIR RAMADHAN.
1) Meningkatkan Ibadah dan Lebih Semangat di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan*
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ’anha berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersungguh- sungguh dalam beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan melebihi waktu yang lainnya.”
[HR. Muslim]

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
استحب أن يكون اجتهاده في نهارها كاجتهاده في ليلها
Dianjurkan untuk semangat beribadah di siang hari seperti semangat di malam hari.”
[Lathaaiful Ma’aarif: 204]

2) FOKUS IBADAH dan MENGAJAK KELUARGA IKUT BERIBADAH.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan maka beliau mengencangkan sarungnya (tidak berhubungan suami istri dan mengurangi makan dan minum), menghidupkan malamnya (dengan memperbanyak ibadah) dan membangun keluarganya (untuk ibadah).”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

3) I’TIKAF
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِه
Bahwasannya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istriistri beliau masih melakukan i’tikaf sepeninggal beliau.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

4) SHALAT MALAM.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
” Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat malam ketika lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

5) DOA LAILATUL QADR.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو؟ قَالَ: تَقُولِينَ: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
” Wahai Rasulullah, doa apakah yang aku baca apabila aku mendapati lailatul qadr?
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu anniy.” (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maafkanlah aku).”
[HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah, Ash-Shahihah: 3337]

➡ Perhatian:
Terdapat lafaz yang dha’if pada doa ini, yaitu tambahan lafaz Kariimun [كريم] setelah ‘Afuwwun [عفو] yang terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi sebagai mana yang dijelaskan Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah, 7/1011-1012.

PERILAKU YANG DIAMPUNI.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ :
إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
( حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما )
Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya Allah ta’ala memaf kan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa“.
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)….

Wassalam BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Categories: Adat Basandi Syarak, Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Energi, Komentar, Komentar Buya, Pendidikan, Puasa Ramadhan, Ramadhan, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Ulama Zuama Minangkabau, Uncategorized | Tags: , , | Leave a comment

TAUSHIYAH MERAIH AMPUNAN ALLAH AL-GHAFUR YANG MULIA.

Di antara nama Allah Azza wa Jalla adalah al-Ghafûr (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan).
Sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa Jalla dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللََّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ.
Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka.”
(HR. Muslim, no. 2749).
Dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi.

Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurûr (terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan.

Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan.
Bulan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”.
(QS.az-Zumar/39:10).

Puasa adalah perisai dan penghalang dari dosa dan kemaksiatan serta pelindung dari neraka.

Dalam hadits shahîh dijelaskan:
الصَّحَابَةُ : أَمَّنْتَ يَا رَسُوْلَ اللَّه قَالَ : جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ :بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْلَهُ قُلْتُ : آمِيْن فَلَمَّا رَقَيْتُ الشَّانِيَةُ قَالَ بُعْدًا لِمَنْ ذُكِرتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ قُلْتُ : آمِِيْن فَلَمَّا رَقَيْتُ الشَّالِشَةَ قَالَ بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ قُلْتُ آمِيْن
Sesungguhnya Nabi mengucapkan amîn sebanyak tiga kali tatkala Jibril berdo’a.
Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! Engkau telah mengucapkan amîn”.
Beliau menjawab: “Jibril telah mendatangiku, kemudian ia berkata ;
“Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan lalu tidak diampuni”.
Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki tangga mimbar kedua maka ia berkata:
“Celakalah orang yang disebutkan namamu di hadapannya lalu tidak mengucapkan salawat kepadamu”. Maka aku menjawab: “Amîn”.
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata :
Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua berada di sisinya, lalu mereka tidak memasukkan nya ke dalam surga”. Maka aku jawab: “Amîn”.
Seorang Muslim yang berusaha mendapatkan ampunan dosa, akan berbahagia dengan adanya amalan-amalan shalih agar Allah Azza wa Jalla menghapuskan dosa dan perbuatan jeleknya, karena kebaikan bisa menghapus kejelekan.
Sebab-sebab ampunan yang disyariatkan itu di antaranya:

1. TAUHID.
Inilah sebab teragung. Siapa yang tidak bertauhid, maka kehilangan ampunan dan siapa yang memilikinya maka telah memiliki sebab ampunan yang paling agung. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya“.
(an-Nisâ‘/4:48).
Siapa saja yang membawa dosa sepenuh bumi bersama tauhid, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan ampunan sepenuh bumi kepadanya.
Namun, hal ini berhubungan erat dengan kehendak Allah Azza wa Jalla. Apabila Dia berkehendak, akan mengampuni. Dan bisa saja, Dia Azza wa Jalla berkehendak untuk menyiksanya.
Siapa yang merealisasikan kalimatut tauhîd di hatinya, maka kalimatut tauhîd tersebut akan mengusir kecintaan dan pengagungan kepada selain Allah Azza wa Jalla dari hatinya.
Ketika itulah dosa dan kesalahan dihapus secara keseluruhan, walaupun sebanyak buih di lautan.
‘Abdullâh bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menyendiri kan seorang dari umatku (untuk dihadapkan) di depan semua makhluk pada hari Kiamat. Lalu Allah menghamparkan sembilan puluh sembilan lembaran (catatan amal) miliknya. Setiap lembaran seperti sejauh mata memandang.”
Kemudian Allah berfirman:
“Apakah kamu mengingkarinya? Apakah malaikat pencatat amalan menzhalimimu”.
Maka ia pun menjawab: “Tidak wahai Rabbku”.
Lalu Allah berfirman lagi:
“Apakah kamu memiliki udzur?”
Ia menjawab: “Tidak ada wahai Rabb”.
Lalu Allah berfirman:
“(Yang benar) ada, sesungguhnya kamu memiliki kebaikan di sisi Kami, tidak ada kezhaliman atasmu pada hari ini”.
Lalu dikeluarkan satu kartu berisi syahadatain.
Kemudian Allah berfirman:
“Masukanlah dalam timbangan!”
Ia pun berkata:
“Wahai Rabbku apa gunanya kartu ini dibandingkan lembaran-lembaran itu?”
Maka Allah berfirman:
“Sungguh kamu tidak akan dizhalimi”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Selanjutnya lembaran-lembaran tersebut diletakkan dalam satu anak timbangan dan kartu tersebut di anak timbangan yang lain. Ternyata lembaran- lembaran terangkat tinggi dan kartu tersebut lebih berat. Maka tidak ada satu pun yang lebih berat dari nama Allah”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi menyatakan:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًاَلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Allah berfirman: Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa dosa sepenuh bumi kemudian kamu menjumpai-Ku dalam keadaan tidak mempersekutu kan sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik) tentu saja Aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan“.
(HR Muslim).
Ini adalah keutamaan dan kemurahan dari Allah Azza wa Jalla dengan pengampunan seluruh dosa yang ada pada lembaran-lembaran tersebut dengan kalimat tauhid.
Kalimat tauhid adalah kalimat ikhlas yang menyelamatkan pemiliknya dari adzab.
Allah Azza wa Jalla menganugerahinya surga dan menghapus dosa-dosa yang seandainya memenuhi bumi; namun hamba tersebut telah mewujudkan tauhid, maka Allah Azza wa Jalla menggantikan nya dengan ampunan.

2. DO’A DENGAN PENGHARAPAN.
Allah Azza wa Jalla memerintahkan berdoa dan berjanji akan mengabulkan nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.
Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenan kan bagimu”.
(QS.Ghâfir/40:60).
Doa adalah ibadah.
Doa akan dikabulkan apabila memenuhi kesempurnaan syarat dan bersih dari penghalang- penghalang.
Kadangkala, pengabulan itu tertunda, karena sebagian syarat tidak terpenuhi atau adanya sebagian penghalangnya.
Di antara syarat dan adab terkabulnya doa adalah kekhusyukan hati, mengharapkan ijâbah dari Allah Azza wa Jalla, sungguh-sungguh dalam meminta, tidak menyatakan insya Allah (Ya Allah Azza wa Jalla, kabulkanlah permintaanku bila Engkau menghendaki nya), tidak tergesa-gesa mengharap pengabulan, memilih waktu-waktu dan keadaan yang mulia, mengulangulang doa tiga kali dan memulainya dengan pujian kepada Allah Azza wa Jalla dan shalawat, berusaha memilih makanan dan minuman yang halal dan lain-lain.
Di antara permohonan terpenting yang dipanjatkan seorang hamba kepada Rabbnya yaitu permohonan agar dosa-dosanya diampuni atau pengaruh dari pengampunan dosa seperti diselamat kan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Kepada seseorang yang berujar: “Saya tidak mengetahui do’amu dengan perlahan yang juga dilakukan Mu’âdz”.
حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ
Permohonan kami di seputar itu
Maksudnya doa kami itu berkisar pada permohonan agar dimasukkan surga dan diselamat kan dari neraka.
Abu Muslim al-Khaulâni mengatakan: “Tidaklah datang kesempatan berdoa kepadaku, kecuali saya jadikan doa itu permohonan agar dilindungi dari api neraka.”

3. ISTIGHFÂR _(MEMOHON AMPUNAN).
Permohonan ampun ini merupakan pelindung dari adzab, penjaga dari setan, penghalang dari dari kegelisahan, kefakiran dan penderitaan, pengaman dari masa paceklik dan dosa; meskipun dosa-dosa seseorang telah menggunung sampai menyentuh langit.
Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman :
يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَادَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ فِيْكَ وَلاَأُبَالِىْ يَاابْنَ آدَمَ لَؤْ بَلَغَتْ ذُنُوْ بُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أََتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli; Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuni mu dan Aku tidak peduli; Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukan Ku dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga”.
(HR. at-Tirmidzi).
Membaca istighfâr adalah penutup terbaik bagi berbagai amalan, umur, serta penutup majelis.

4. BERPUASA DI SIANG HARI DAN SHALAT MALAM KARENA IMAN, MENGHARAPKAN BALASAN PAHALA DARI ALLAH AZZA WA JALLA, IKHLAS SERTA DALAM RANGKA TAAT KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA.
Dia berpuasa bukan dengan niat mengikuti orang banyak, juga tidak untuk mendapatkan sanjungan orang, tidak untuk melestarikan adat atau supaya sehat; juga tidak berniat pamer serta tidak untuk mensukses kan urusan duniawi.
Dia juga tidak berniat untuk mendoakan keburukan yang tidak pantas buat seorang Muslim.
Dia melaksanakan ibadah puasa terdorong oleh niat beriman kepada Allah Azza wa Jalla, merealisasikan ketaatan kepada-Nya dan mengharapkan pahala dari Allah Azza wa Jalla.
Dalam sebuah hadits dinyatakan :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.
(al-Bukhâri dan Muslim).
Alangkah luar biasanya seorang yang melaksanakan ibadah puasa lalu keluar dari ibadah nya dalam keadaan sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibundanya, yaitu tidak menanggung dosa dan berhati suci.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُم قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnah kan bagi kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar dari dosa dosanya sebagai mana saat dia dilahirkan oleh ibundanya“.
Dengan melaksana kan semua ini berarti seorang Muslim telah menjaga waktu siangnya dengan puasa, memelihara waktu malamnya dengan shalat tarawih serta berusaha mendapat kan ridha Allah Azza wa Jalla

5. MELAKSANAKAN SHALAT MALAM PADA LAILATUL QADAR KARENA IMAN DAN INGIN MENDAPATKAN PAHALA.
Lailatul Qadar adalah suatu malam yang Allah Azza wa Jalla muliakan, melebihi semua malam lainnya, suatu malam saat Allah menurunkan kitab-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur‘ân) pada malam kemuliaan“.
(al-Qadr/97:1).
Allah Azza wa Jalla menjadikan Lailatul Qadar ini lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam ini para malaikat turun dan menjadi kannya malam keselamatan dari segala keburukan dan dosa.
Allah Azza wa Jalla mengkhususkan satu surat dalam al-Qur’ân yang membicarakan tentang malam ini. Orang yang terhalang dari berbagai kebaikan pada malam ini berarti dia terhalang dari semua kebaikan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencari Lailatul Qadar ini pada seluruh hari pada bulan Ramadhan, karena beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah beri’tikaf pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, kemudian sepuluh hari kedua dan sepuluh hari terakhir.
Orang yang ingin mendapatkan keberuntungan, maka dia akan antusias untuk melaksanakan shalat malam pada malam yang lebih baik dari delapan puluh tiga tahun dan empat bulan.
Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ.
Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat“.
Untuk mendapatkan ampunan di malam itu, tidak disyarat kan untuk menyaksi kannya secara langsung. Namun syaratnya adalah orang melakukan qiyamul lail sebagaimana tertuang dalam hadits tersebut.

6. BERSEDEKAH.
Bersedekah termasuk salah satu qurbah (ibadah yang mendekatkan diri) yang agung di hadapan Allah Azza wa Jalla . Dengannya, seorang hamba memperoleh kebaikan, sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla :
تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ.
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan. sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(Ali Imrân/3:92).
Dalam hadits Mu’âdz, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَبِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّهٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِىءُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ.
Maukah aku tunjuk kan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai. Bersedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Dan shalat seseorang di kegelapan malam”.
(at-Tirmidzi no: 2541).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam orang yang sangat dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau berjumpa dengan malaikat Jibril. Saat itu beliau lebih berbaik hati daripada angin yang bertiup sepoi-sepoi.
Di antara bentuk sedekah terbaik adalah memberi makan orang yang puasa (ifthârus shâim). Disebutkan dalam hadits:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِشْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّا ئِمِ شَيْئًا
Barang siapa memberi buka puasa bagi orang yang puasa maka ia memperoleh pahala sepertinya, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”
(HR. at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni).
Pahala orang yang bersedekah dilipatgandakan sampai tujuh ratus lipat dan kelipatan yang lebih banyak lagi.
Di bulan Ramadhan, penggandaan pahala itu semakin besar. Di antara pemandangan yang sangat menarik, antusiasme orang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan masjid-masjid lainnya untuk memberi buka puasa bagi kaum Muslimin di bulan Ramadhan.

7. MELAKUKAN UMRAH.
Ibadah umrah termasuk faktor yang menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.
Ibadah umrah ke ibadah umrah (berikutnya) adalah penggugur dosa antara keduanya. Dan pahala haji mabrur tiada lain adalah surga”.
(al-Bukhâri no: 1650).
Umrah di bulan Ramadhan pahala nya lebih besar daripada di bulan bulan lainnya.
Dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehabis pulang dari haji Wada’ berkata kepada seorang wanita dari Anshar bernama Ummu Sinân : “Apa yang menghalangimu untuk berhaji (denganku).” Ia menjawab: “Abu Fulan (suaminya) memiliki dua onta. Salah satu dipakainya untuk berhaji dan yang lain untuk mengairi persawahan.”
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمََضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِيْ.
Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan dapat mengganti haji bersamaku.” (HR Bukhâri no 1863; Muslim no 3028).
Betapa besar keberuntungan orang yang umrah di bulan Ramadhan. Ia bagaikan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , seperti orang yang menyertai beliau dalam ihram, sai dan thawaf dan seluruh manasik haji beliau.

8. MENYEMPURNA KAN PUASA SEBULAN PENUH.
Ada sekian banyak orang yang akan bebas dari api neraka di bulan Ramadhan, dan itu terjadi di setiap malam. Allah Azza wa Jalla menyempurnakan pahala orang-orang yang sabar tanpa perhitungan khusus. Ada Ulama yang mengatakan:
مَنْ صَامَ الشَّهْرَ وَاسْتَكْمَلَ اْلأَجْرَ وَأَدْرَكَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ فَقَدْ فَازَ بِجَائِزَةِ الرَّبَّ.
Barang siapa berpuasa sebulan penuh dan meraih pahala sempurna, dan berjumpa dengan malam lailatul qadar, sungguh ia telah menggapai hadiah dari Allah“.

9. KEUTAMAAN ILMU AGAMA.
Muadz bin Jabal radhiyallahu’anhu pernah berkata,
*“Pelajarilah ilmu agama! Sesungguhnya mempelajarinya adalah termasuk bagian dari rasa takut kepada Allah, menuntutnya adalah termasuk bagian dari ibadah, mengingatnya adalah termasuk bagian dari bertasbih, dan mencarinya adalah termasuk bagian dari jihad. Mengajarkannya kepada yang belum mengetahuinya adalah shadaqah, mempergunakannya bagi yang memilikinya adalah pendekatan diri kepada Allah.”
(Untaian Hikmah Pelembut Jiwa, Syaikh Shalih Ahmad Asy Syami Hal 148).
Hidayah yang telah tertanam di dalam hati melahirkan dhawq yakni rasa kesadaran ruhani yang tumbuh sempurna dan hatinya menjadi ingat akan garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah. Seseorang hamba akan menjadi fana’ dalam wujud Allah. Jiwa yang merasakan fana’ dalam rahasia wujud Allah, pasti akan berhati-hati selalu di dalam bertindak dan berbuat apa saja.

10. KUMPULKAN KAMI BERSAMA HAMBA HAMBA MU YANG ENGKAU SAYANGI YAA RABBANA.
Ya Allah sebagai mana Engkau kumpulkan kami di dunia ini dalam ketaatan padaMu. Kumpulkanlah pula kami kelak dalam surgaMu bersama para Nabi, Shiddiqin, syuhada dan orang-orang shaleh.
Amiin Yaa Mujib as-Sailiin …

Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni dosa-dosa kita sekalian dan menutupi kekurangan- kekurangan kita dan memudahkan segala urusan kita.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wassalam BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buku Buya, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Energi, Komentar, Komentar Buya, Pendidikan, Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir, Ramadhan, Sehat, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Umroh, Uncategorized | Tags: , , , , , | Leave a comment

KETIKA UJUB MENYELIMUTI HATI

Nasihat dan perkataan Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah (7 Rajab 691 H – 13 Rajab 751 H)
Jika Allah mudahkan bagimu mengerjakan shalat malam, maka janganlah memandang rendah orang2 yang tidur.”
“Jika Allah mudahkan bagimu melaksana kan puasa, maka janganlah memandang orang2 yang tidak bepuasa dengan tatapan menghinakan.
Jika Allah memudah kan bagimu pintu untuk berjihad, maka janganlah memandang orang2 yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan.”
“Jika Allah mudahkan pintu rezeki bagimu, maka janganlah memandang orang2 yang berhutang dan kurang rezekinya dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Karena itu adalah titipan Allah yang kelak akan dipertanggung jawabkan.”
Jika Allah mudahkan pemahaman agama bagimu, janganlah meremehkan orang lain yang belum faham agama dengan pandangan hina.”
“Jika Allah mudahkan ilmu bagimu, jangan lah sombong dan bangga diri karena nya. Sebab Allah lah yang memberimu pemahaman itu.”
Dan boleh jadi orang yang tidak mengerjakan qiyamul lail, puasa (sunnah), tidak berjihad, dan semisalnya lebih dekat kepada Allah darimu.”
“Sungguh engkau terlelap tidur semalaman dan pagi harinya menyesal… lebih baik bagimu daripada qiyamul lail semalaman namun pagi harinya engkau “merasa” TAKJUB dan BANGGA dengan amalmu. Sebab tidak layak orang merasa bangga dengan amalnya, karena sesungguhnya ia tidak tahu amal yg mana yang Allah akan terima?
Semoga hati ini terhindar dari ujub.
Wallahu a’lam bish-shawab.

“SAUDARA  dan PERSAUDARAAN” … Jika ada yang bertanya, adakah kaitan antara saudara dan kebahagiaan, jawabannya mungkin akan mengagetkan: 
TIDAK ADA  KAITANNYA.

Saudara tidak akan membuat kita bahagia.
YANG MEMBUAT KITA BAHAGIA ADALAH PERSAUDARAAN.
Saudara adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian darah, berdimensi fisik. Sementara PERSAUDARAAN ADALAH ORANG- ORANG YANG TERHUBUNG DENGAN KITA KARENA PERTALIAN HATI, berdimensi spiritual. Jika menilik sejarah, banyak kejahatan yang dilakukan oleh saudara kepada saudaranya sendiri.

KISAH PEMBUNUHAN PERTAMA DALAM SEJARAH UMAT MANUSIA, ANTARA QABIL DAN HABIL, dilakukan oleh saudara atas saudaranya sendiri.
Begitu pula dalam kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf untuk melenyapkannya.
Jika dalam kasus Qabil dan Habil berlaku kejahatan oleh saudara one-on-one.

DALAM KISAH NABI YUSUF YANG TERJADI ADALAH PERSEKONGKOLAN JAHAT OLEH SESAMA SAUDARA.
Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa saudara yang bertali secara darah (fisik) bisa menjadi musuh saat tidak ada pertalian hati (spiritual).

Ada 4 tipe manusia dalam konteks saudara dan persaudaraan:
1. SAUDARA YANG MENUNJUK KAN PERSAUDARAAN.
INILAH SURGA.
2. BUKAN SAUDARA NAMUN MENUNJUK KAN PERSAUDARA AN. INI ADALAH KEBAHAGIAAN. (happiness)
3. BUKAN SAUDARA DAN TIDAK MENUNJUK KAN PERSAUDARAAN.
INILAH KETIDAK BAHAGIAAN (unhappiness).
4. SAUDARA TAPI TIDAK MENUNJUK KAN PERSAUDARA AN. INILAH NERAKA.

Jika ada orang yang bukan saudara dan dia tidak menunjukkan persaudaraan kepada kita, kita bisa dengan mudah menghindari nya. Kita bisa memilih komunitas lain tanpa harus bertemu dengannya.
Namun akan lebih berat bagi kita jika yang tidak menunjuk kan persaudaraan itu adalah saudara kita sendiri.
Disinilah kita perlu memaknai setiap kondisi yang kita hadapi agar tidak mengalih kan kita dari kebahagiaan.

Kepada mereka yang tidak menunjukkan persaudaraan, kita bisa memaknainya sebagai cara Tuhan untuk menjadikan diri kita agar menjadi manusia yang lebih baik.
Hilangnya rasa persaudaraan dari saudara kita tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk merayakan setiap momentum dalam hidup kita.
Lantas, apa yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa persaudaraan khususnya antara sesama saudara?

KATA KUNCINYA ADALAH “connectedness” RASA TERHUBUNG SATU SAMA LAIN, RASA BAHWA KITA ADALAH SATU TUBUH.
Disaat ada bagian dari tubuh kita yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.
Demikian pula sebaliknya, saat bagian tubuh yang sakit itu pulih, seluruh tubuh merasakan kesegaran …..

DUNSANAK ADALAH SALAH SATU UPAYA UNTUK  MENYATU KAN HATI.
Ada 2 ciri connectedness itu :
Kita merasa senang jika saudara kita mendapatkan kebaikan, dan kita merasa sedih saat saudara kita mendapatkan keburukan. Inilah yang dianalogikan sebagai satu tubuh.
Kita selalu berhubung an dengan saudara kita meski kita sedang tidak memerlukannya.

Semoga bisa jadi inspirasi agar bisa menjadi saudara yang baik dan menjaga persaudaraan ….

KAYA HATI di antarannya tagak badunsanak, mamaga dunsanak, tagak bakampuang, mamaga kampuang, tagak basuku, mamaga suku, tagak banagari, mamaga nagari, tagak babangso, mamaga bangso. Artinya sopan santun hemat dan khidmat, muluik manih, kucindan murah, pandai bergaul sama besar sama se usia, nan Tuo di hormati, nan ketek disayangi.

Wallahu alam bis-Shawaab
TETAP Semangat

Wassalamu ‘alaykum
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Categories: Amar Makruf Nahi Munkar, Buya Masoed Abidin, dakwah ilaa Allah, Dakwah Komprehensif, Education, Komentar, Komentar Buya, Pendidikan, Sejarah, Siruu fil ardhi, Surau, Tauhid, Tulisan Buya, Uncategorized | Tags: , , , , | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.